motoline.id – Royal Enfield, pabrikan legendaris asal India, sedang bersiap untuk meluncurkan motor Royal Enfield listrik produksi pertamanya pada tahun 2025. Hal ini diungkapkan oleh CEO Royal Enfield, B. Govindarajan, dalam wawancara terbaru dengan Financial Times. Menurutnya, motor listrik ini akan memulai debutnya pada tahun keuangan 2025 dan akan membawa beberapa inovasi menarik, termasuk baterai tetap dengan kemampuan pengisian cepat, berbeda dari pendekatan baterai yang dapat ditukar. Govindarajan juga menekankan bahwa motor ini akan memiliki desain yang “menawan” dan “sangat berbeda” dari yang lain, dengan harapan dapat bersaing secara komersial di pasar global.
Dua Proyek Motor Listrik Aktif
Berdasarkan informasi yang ada, Royal Enfield saat ini tengah menggarap setidaknya dua proyek motor listrik yang aktif. Yang pertama adalah Electric Himalayan, sebuah motor listrik yang dirancang untuk off-road dan telah diperlihatkan sebagai prototipe pada tahun lalu. Motor ini digambarkan sebagai “gambaran masa depan” dari Royal Enfield. Proyek kedua adalah motor listrik ringan dengan gaya retro yang lebih ditujukan untuk penggunaan di perkotaan, mirip dengan Maeving RM1 dari segi gaya dan performa.
Pilihan Nama: Flying Flea atau Royal Babe-E
Dari kedua proyek tersebut, motor listrik ringan untuk perkotaan tampaknya akan menjadi motor listrik pertama Royal Enfield yang masuk ke pasar. Desain untuk model ini baru-baru ini muncul dalam dokumen pendaftaran desain resmi dari perusahaan. Dua nama potensial yang muncul untuk model ini adalah Royal Babe-E atau Flying Flea.
Nama Flying Flea sendiri sudah beberapa kali menjadi subjek aplikasi merek dagang oleh perusahaan induk Royal Enfield, Eicher, sejak tahun 2020. Di sisi lain, nama Royal Babe-E muncul tanpa referensi langsung dalam presentasi relasi investor oleh Royal Enfield pada tahun 2022.
Sentuhan Desain Klasik dan Modern
Motor listrik ini digambarkan memiliki “gaya orisinal—mencolok, unik” dengan elemen desain seperti garpu girder, roda berdiameter besar, garis elegan, dan bodi yang ramping. Selain itu, motor ini juga akan menampilkan sentuhan dan detail berkualitas tinggi dengan gaya neo-vintage/klasik. Presentasi yang sama juga menampilkan foto dari konsep motor yang disebut “electriK01,” yang kemungkinan besar adalah model yang digunakan dalam uji pasar, meskipun belum pernah ditampilkan secara publik.
Sementara itu, nama Flying Flea tampaknya menjadi favorit, tetapi logo Royal Babe-E yang muncul dalam presentasi tahun 2022 menunjukkan potensi lain. Logo tersebut mungkin merupakan permainan kata dari model ringan Royal Enfield Royal Baby 125cc (RB) yang dirilis pada tahun 1939. Model tersebut hanya diproduksi sekitar 190 unit sebelum Perang Dunia II, tetapi namanya kemudian dihidupkan kembali sebagai WD/RE (War Department/Royal Enfield) yang lebih dikenal sebagai Flying Flea, motor tempur ringan untuk pasukan penerjun payung.
Langkah Strategis di Tengah Tantangan Ekonomi
Dalam kondisi ekonomi saat ini, motor listrik ringan untuk perkotaan seperti Flying Flea atau Babe-E tampaknya lebih masuk akal, mengingat permintaan motor listrik kecil untuk perkotaan lebih tinggi dibandingkan motor besar dengan jarak tempuh lebih panjang. Namun, proyek Electric Himalayan juga telah berkembang dengan baik dan telah melalui proses pengembangan yang signifikan.
Dengan dua proyek ini, Royal Enfield menunjukkan komitmennya untuk beradaptasi dengan tren kendaraan listrik, sambil tetap menjaga warisan desain yang khas. Tahun 2025 akan menjadi titik balik penting bagi Royal Enfield dalam upaya mereka memasuki pasar motor listrik global.***