motoline.id – Tes pramusim MotoGP 2025 di Sepang dimulai dengan kejutan tak menyenangkan bagi Jorge Martin. Jorge Martin alami kecelakaan sebanyak dua kali pada hari pertama tes, yang kedua di Tikungan 2 berakhir dengan highside keras yang menyebabkan Martin mengalami sejumlah patah tulang.
Martin langsung dilarikan ke rumah sakit dan harus menjalani operasi di Eropa, sehingga partisipasinya di tes pramusim berikutnya di Buriram, Thailand, kini diragukan. CEO Aprilia, Massimo Rivola, memastikan bahwa berdasarkan data telemetri, tidak ada kesalahan pada motor maupun kesalahan dari Martin saat kecelakaan terjadi.
Tidak Ada Kesalahan pada Motor atau Pembalap
Dalam pernyataannya, Rivola menyebut bahwa data menunjukkan motor Martin berada dalam kondisi optimal saat kecelakaan terjadi. Bahkan, ia menegaskan bahwa ban berada dalam jendela kerja yang tepat, dan Martin tidak sedang membuka gas ketika insiden tersebut terjadi.
“Ini jelas menjadi masalah,” kata Rivola. “Kecelakaan buruk ini terjadi tanpa alasan yang jelas, tidak ada kesalahan pada motor dan tidak ada kesalahan dari Jorge. Data kami tidak menunjukkan adanya kejanggalan.”
Rivola menambahkan bahwa kedua kecelakaan Martin terjadi dengan set ban yang sama. Insiden pertama terjadi di sisi kanan ban, sementara yang kedua di sisi kiri. Ban depan yang digunakan merupakan ban medium dengan struktur asimetris, yang seharusnya memberikan cengkeraman lebih baik di sisi kanan.
“Ini menarik karena kedua kecelakaan tersebut terjadi dengan set ban yang sama,” lanjut Rivola. “Kecelakaan pertama di sisi kanan, lalu yang kedua di sisi kiri. Ban medium memiliki konstruksi asimetris, jadi sisi kanan seharusnya lebih lunak dan memberikan cengkeraman yang lebih baik. Namun, saya serahkan kepada Michelin untuk memberikan penjelasan lebih lanjut.”
Meski tidak secara langsung menyalahkan Michelin, Rivola mengisyaratkan kemungkinan adanya faktor eksternal yang perlu diinvestigasi lebih dalam.
Lorenzo Savadori Akan Menggantikan Jorge Martin
Dengan absennya Jorge Martin, Aprilia memutuskan untuk menurunkan test rider mereka, Lorenzo Savadori, untuk melanjutkan sisa tes di Sepang. Rivola juga mengungkapkan bahwa kemungkinan besar Martin baru akan kembali di balapan pembuka musim di Thailand, dengan Free Practice 1 (FP1) menjadi momen pertama Martin menunggangi motor RS-GP 2025.
“Jorge akan menghabiskan 24 jam di rumah sakit sebagai bagian dari protokol,” jelas Rivola. “Besok dia akan keluar dari rumah sakit, dan lusa dia akan terbang kembali ke Eropa untuk menjalani operasi. Setelah itu, kita akan lihat bagaimana tubuhnya bereaksi dan pulih.
“Kabar baiknya adalah hasil pemeriksaan gegar otaknya negatif, dan itu adalah hal yang paling penting. Melihat bagaimana kerasnya kecelakaan tersebut, kita bisa mengatakan hari ini masih merupakan hari yang cukup beruntung. Kami optimis dia bisa kembali di balapan pertama musim ini.”
Rivola menambahkan bahwa Lorenzo Savadori akan tetap dibawa ke Thailand sebagai cadangan jika Martin belum pulih sepenuhnya.
Kecelakaan Raul Fernandez Juga Jadi Sorotan
Selain Jorge Martin, pembalap tim Trackhouse, Raul Fernandez, juga terpaksa mundur dari tes pramusim setelah mengalami patah tulang di tangan kirinya akibat kecelakaan. Kejadian tersebut juga dianggap aneh oleh Davide Brivio, bos tim Trackhouse, yang menyebut bahwa Fernandez tidak sedang memaksakan kecepatan tinggi saat kecelakaan terjadi.
“Kecelakaan Raul cukup aneh, dia tidak sedang mendorong terlalu keras,” ujar Brivio. “Namun, insiden ini tetap harus diambil pelajaran. Raul sudah diterbangkan ke Barcelona untuk menjalani operasi, dan dia sangat ingin kembali ke lintasan secepat mungkin.”
Persiapan Aprilia Terhambat
Dengan absennya dua pembalap andalan mereka, persiapan Aprilia untuk musim 2025 mengalami hambatan besar. Tim harus bergantung pada data dari Savadori dan dua pembalap lainnya yang masih baru dalam adaptasi dengan motor RS-GP.
Ai Ogura, rookie tim Trackhouse, menjadi salah satu pembalap yang diharapkan bisa memberikan data tambahan. Ogura berhasil menempati posisi ke-16 pada hari pertama tes, dengan beberapa catatan waktu yang cukup menjanjikan selama sesi shakedown akhir pekan sebelumnya.
Tantangan Ban dan Adaptasi Motor
Insiden yang melibatkan Jorge Martin kembali menyoroti tantangan besar dalam pengembangan ban dan adaptasi motor di MotoGP. Ban medium yang digunakan Martin pada kedua kecelakaan tersebut kini menjadi perhatian utama, terutama mengingat karakteristik ban asimetris yang seharusnya memberikan cengkeraman optimal di sisi kanan.
Namun, tes pramusim Sepang selalu menjadi salah satu ujian terberat bagi para pembalap. Kondisi panas dan tingkat kelembapan tinggi di Malaysia sering kali memengaruhi performa ban dan motor, sehingga diperlukan penyesuaian yang tepat.
Harapan untuk Balapan Perdana di Thailand
Meski cedera Jorge Martin dan Raul Fernandez menjadi pukulan bagi tim Aprilia dan Trackhouse, kedua tim tetap optimis menghadapi musim baru. Tes pramusim berikutnya di Buriram akan menjadi momen penting untuk menyempurnakan performa motor sebelum balapan pertama musim dimulai.
Aprilia berharap Jorge Martin bisa pulih tepat waktu agar dapat mengikuti balapan perdana di Thailand. Namun, jika tidak memungkinkan, Lorenzo Savadori siap menjadi pengganti sementara.
“Jorge adalah pembalap yang luar biasa. Kita sudah melihat dia dan banyak pembalap lain melakukan keajaiban di lintasan, jadi kami tetap optimis dia akan kembali lebih kuat,” tutup Rivola.
Kecelakaan yang menimpa Jorge Martin di tes pramusim Sepang menjadi tantangan besar bagi persiapan Aprilia menuju musim MotoGP 2025. Meski demikian, semangat juang Martin yang tinggi serta langkah strategis tim dalam menyesuaikan program pengujian diharapkan bisa membawa hasil positif.
Dengan sisa tes pramusim di Buriram, Aprilia dan Trackhouse memiliki kesempatan terakhir untuk melakukan evaluasi dan penyesuaian sebelum musim MotoGP 2025 dimulai secara resmi.