motoline.id – Jorge Martin, pembalap Pramac, diingatkan bahwa ia harus menyesuaikan diri dengan ‘DNA’ yang berbeda ketika ia pindah ke Aprilia tahun depan. Martin memiliki kesempatan untuk membawa pelat nomor #1 dari Ducati ke Aprilia setelah gagal mendapatkan promosi ke tim pabrikan Ducati dan memilih untuk bergabung dengan rival Italia mereka. Namun, ia akan menghadapi penyesuaian besar.
Pembalap Aprilia saat ini, Maverick Vinales, membuat perbandingan: “[Ducati] melahap tikungan dalam jarak yang lebih pendek. Ini adalah salah satu karakteristik yang membedakan dengan motor kami. Kami perlu lebih halus. Mereka lebih tajam. Dalam tikungan 180 derajat. Rasanya Anda kehilangan akselerasi, tetapi kenyataannya Anda kehilangan jarak menuju tikungan. Itu adalah titik lemah kami.”
Neil Hodgson dari TNT Sports menambahkan: “Deskripsi yang bagus. Vinales memiliki pandangan yang kritis, menghabiskan seluruh balapan bertarung dengan Ducati. Ini sulit bagi para pembalap Aprilia. Di Ducati, Anda bisa lebih agresif dalam bertarung di tikungan – Anda bisa lebih cepat dan menghemat waktu. Pada tikungan, ia berbelok lebih baik, kemudian melaju keluar. Vinales harus menggunakan racing line yang lebih lebar sehingga ia tidak bisa late braking. Anda harus berputar, lalu Anda ditutup oleh Ducati di tengah tikungan yang sedikit lebih cepat. Anda berada di tepi ban lebih sering dengan Aprilia. Itulah yang ia hadapi.”
Sylvain Guintoli menjawab: “Ini adalah bagian dari DNA motor. Ini seperti di setiap lintasan. Di beberapa lintasan, ini adalah keuntungan. Aprilia sangat baik di tikungan panjang. Sedangkan untuk Stop-and-go Ducati melakukannya lebih baik.”
Martin, yang tahun ini menggunakan Ducati GP24, turun ke posisi kedua dalam kejuaraan MotoGP akhir pekan lalu di Sachsenring ketika ia terjatuh dari posisi terdepan. Ia kini tertinggal 10 poin dari pemimpin baru, dan juara bertahan, Pecco Bagnaia.
Pindah ke Aprilia akan menjadi tantangan besar bagi Martin. Ducati dikenal dengan kemampuan menyerangnya yang tajam dan agresif, sementara Aprilia membutuhkan pendekatan yang lebih halus dan presisi dalam mengarungi tikungan. Penyesuaian ini tidak hanya menuntut perubahan gaya balap tetapi juga adaptasi mental yang signifikan.
Apakah Martin dapat menyesuaikan diri dengan karakteristik baru Aprilia dan terus bersaing di puncak klasemen MotoGP? Hanya waktu yang akan menjawabnya, namun tantangan ini pasti akan menjadi salah satu cerita menarik di musim MotoGP tahun depan.***