motolineid.com – Overbore, Overstroke dan Square Engine mana yang lebih baik untuk motor harian? mungkin pertanyaan-pertanyaan tersebut yang sering muncul di kalangan pemilik sepeda motor. Istilah-istilah tersebut lazim digunakan untuk menyatakan karakter motor.
Dalam spesifikasi mesin kendaraan bermotor selalu dicantumkan data bore x stroke. Bore adalah diameter silinder atau isi liner blok mesin, sementara stroke adalah jarak piston yang bergerak maju-mundur dalam blok mesin. Perbandingan antara bore dan stroke ini akan mempengaruhi performa mesin. Dengan mengenal spek bore dan stroke, kita bisa tahu karakter kendaraan, apakah overbore atau overstroke. Ada tiga tipe bore x stroke yaitu overbore, overstroke, dan square engine.
Baca juga : Daftar Ukuran Bore x Stroke Semua Motor
Baca juga : Macam-macam Cara Naik Stroke Dan Kelebihan Kekurangannya
Baca juga : Cara Membaca Ukuran Ban Motor Metrik Dan Imperial
Apabila mesin overbore (ukuran bore lebih panjang dibandingkan dengan stroke), tenaga kendaraan muncul terutama saat putaran menengah dan tinggi, sehingga cocok untuk balap. Hal ini disebabkan panjang pergerakan naik turun piston lebih cepat karena jarak stroke pendek.
Namun, pada putaran rendah tenaganya loyo, sehingga mesin motor overbore hampir semua memakai manual clutch. Kalau tidak, akan terjadi hentakan pada putaran rendah atau gigi 1, sehingga bisa memperpendek usia gear box/rantai.
Contoh mesin motor overbore:
- Yamaha RXZ 135 (RX King): 56.0 mm x 54.0 mm
- Yamaha Scorpio Z: 70 mm x 58 mm Honda Mega Pro: 63.5 mm x 49.5 mm
- Honda CBR150R: 63.5 mm x 47.2 mm
- Honda CBR 250: 76 mm x 55 mm
- Honda Tiger: 63,5 mm x 62,2 mm
- Kawasaki Athlete 125: 56.0 mm x 50.6mm
- Kawasaki KLX250: 72.0 mm x 61.2 mm
- Ninja 250: 62 mm x 41,2 mm (x 2 piston)
- Suzuki Thunder 125: 52.4 x 57.8 mm
- Suzuki Satria FU: 62 mm x 48,8 mm
Untuk mesin berkarakter overstroke (ukuran stroke lebih panjang atau relatif sama panjang dengan bore), mesin memang dirancang untuk mengeluarkan tenaganya (torsi dan output tinggi) pada putaran mesin rendah sampai menengah.Mesin seperti ini biasanya digunakan untuk kendaraan sehari-hari dan cocok untuk lalu lintas perkotaan yang macet. Pada putaran mesin (rpm) tinggi, tenaganya mengecil dan mesin bergetar sehingga berisik.Contoh mesin motor overstroke:
- YZF-125: 52.0 x 58.6 mm
- MX-135: 54.0 x 58.7 mm
- Vixion/R15: 57.0 mm x 58.7 mm
- VEGA R: 51.0 x 54.0 mm
- VEGA ZR: 50 x 57.9 mm
- Yamaha Mio: 50 x 57.9 mm
- Honda Blade 110 cc: 50 mm x 55.6 mm
- Supra X 125: 52,4 x 57,9 mm
- Kawasaki Kaze ZX130: 53.0 mm x 59.1 mm
- Suzuki Titan: 51.0 X 55.2 mm
Adapun tipe mesin dengan ukuran bore dan stroke sama (square engine), torsi dan power merata pada semua putaran. Dengan demikian, kendaraan ini cocok untuk semua medan, baik tanjakan, perkotaan, atau macet. Untuk motor contohnyaYamaha F1ZR (52.0 mm x 52.0 mm), untuk mobil contohnya Toyota Kijang Innova (86 mm x 86 mm).Kira-kira karakter mesin apa yang cocok buat kita? tentunya hal tersebut sesuai dengan kondisi medan yang tiap hari kita lewati. jack