motoline.id – Setelah meraih gelar juara dunia MotoGP pertamanya di Solidarity Grand Prix akhir pekan lalu, Jorge Martin memulai babak baru dalam kariernya dengan Aprilia pada tes MotoGP Barcelona 2024. Meski belum genap sehari menikmati pencapaiannya, Martin langsung melepas atribut Ducati dan Pramac untuk memulai petualangan barunya bersama pabrikan asal Noale tersebut.
Kehadiran Martin di paddock Aprilia pada Selasa pagi disambut hangat oleh penonton. Dalam balutan leathers Aprilia, ia tampak percaya diri dan santai, senyuman tak pernah lepas dari wajahnya bahkan setelah sesi awalnya di atas motor RS-GP 2024.
“Perasaan saya lebih positif dari yang diharapkan. Motor ini terasa alami bagi saya,” kata CEO Aprilia, Massimo Rivola, yang mencatat impresi awal Martin pada tes MotoGP Barcelona 2024.
Martin, yang menjadi satu-satunya pembalap non-pabrikan yang mampu memenangkan balapan musim ini, menyelesaikan 77 lap, membagi waktu antara RS-GP 2024 dan prototipe RS-GP 2025. Ia finis di posisi ke-11, tertinggal 1,056 detik dari Alex Marquez (Gresini Ducati) yang memimpin tes. Meski demikian, Martin menjadi pembalap tercepat di antara mereka yang baru pindah tim.
Awal yang Menjanjikan
Fabiano Sterlacchini, Direktur Teknis baru Aprilia, memuji pendekatan kerja Martin. “Dia menunjukkan perpaduan antara juara dan pemimpin. Sangat mengesankan bagaimana ia menghadapi pekerjaan ini,” ujarnya.
Dengan bergabungnya Martin, Aprilia memulai era baru. Selain Martin, tim ini juga diperkuat oleh Marco Bezzecchi dan Ai Ogura, menggantikan formasi sebelumnya. Fokus besar Aprilia adalah meningkatkan performa RS-GP, yang musim lalu hanya mampu meraih satu kemenangan di GP Americas lewat Maverick Vinales.
Keputusan Berani
Keputusan Martin untuk meninggalkan Ducati dan bergabung dengan Aprilia adalah langkah berani. Ducati memilih Marc Marquez untuk tim pabrikan, meski Martin tampil impresif sepanjang musim. Alih-alih tetap bersama Pramac, Martin memutuskan untuk memulai tantangan baru.
“Bagi saya, ini bukan soal tidak cukup baik untuk mereka. Saya bahagia dengan keputusan mereka, dan saya puas dengan masa depan saya,” kata Martin.
Sebagai juara dunia, Martin menghadapi tugas berat mempertahankan gelarnya dengan motor yang belum setara dengan Ducati. Namun, keberaniannya untuk keluar dari zona nyaman adalah langkah yang patut diapresiasi.
Musim 2025 menjadi peluang besar bagi Aprilia untuk membuktikan diri, dan kehadiran Martin memberikan harapan baru bagi tim ini untuk menantang dominasi Ducati di MotoGP.