motoline.id – Peter McLaren, editor Crash’s MotoGP, dalam sebuah podcast pra-Australia GP baru-baru ini mencoba menggunakan AI, seperti ChatGPT, untuk memprediksi hasil dari balapan MotoGP 2024. Meskipun keraguan terhadap kemampuan AI untuk memprediksi hasil balapan masih ada, McLaren berpendapat jika AI diminta untuk meramal hari pertama latihan GP Australia 2024, hasilnya mungkin cukup akurat.
Hari Jumat di Phillip Island penuh dengan kejutan. Hujan deras memaksa pembatalan sesi FP1, diikuti oleh serangkaian insiden yang melibatkan para pesaing utama. Kecelakaan, masalah teknis, bahkan kehadiran satwa liar membuat sesi latihan ini kacau balau.
Salah satu yang paling terkena dampaknya adalah Michelin. Sirkuit ini baru saja diaspal ulang, menyebabkan masalah besar di ajang World Superbike awal tahun ini. Meskipun Michelin membawa tiga pilihan ban depan dan belakang, data panjang dari FP1 tak bisa didapat karena sesi yang terhenti.
Dalam persaingan ketat antara Jorge Martin dari Pramac dan Francesco Bagnaia dari Ducati, hari Jumat ini menjadi momen untuk melihat siapa yang mampu menjaga ketenangan. Martin terjatuh di awal sesi latihan setelah berusaha menghindari Fabio Quartararo, yang hampir terlibat dalam kecelakaan lebih besar. Keterlambatan akibat perbaikan motor menambah tekanan, ditambah lagi dengan munculnya seekor angsa yang menyebabkan bendera merah berkibar.
Meski demikian, baik Martin maupun Bagnaia berhasil masuk ke Q2, dengan Martin di posisi keempat dan Bagnaia di urutan kelima. Marc Marquez, yang tampil luar biasa di Phillip Island, memimpin sesi awal dengan gaya khasnya. Tapi, tetap saja tantangan di Phillip Island kali ini lebih kompleks, dengan banyak variabel yang tak terduga mengganggu persiapan para pembalap.
Dengan balapan sprint yang menanti, semua mata tertuju pada bagaimana cuaca dan kondisi lintasan akan memengaruhi strategi dan keberhasilan para pembalap utama.***