motoline.id – Pedro Acosta, rookie sensasional MotoGP musim ini, mengungkapkan bahwa dirinya masih menghadapi “masalah penting” dengan motor RC16 miliknya jelang balapan MotoGP Indonesia. Meski memulai musim dengan performa memukau dan menuai pujian dari banyak pihak, performa Acosta sedikit menurun jelang balapan MotoGP Indonesia seri Mandalika. Namun, ia tetap berada di peringkat keenam klasemen sementara, hanya terpaut satu posisi di belakang pembalap pabrikan KTM, Brad Binder, yang saat ini menjadi pembalap non-Ducati dengan posisi terbaik di peringkat kelima.
“Saya cukup senang dengan motor ini. Saya perlu menemukan 0,7 detik lagi, tapi selebihnya baik-baik saja,” ujar Acosta, pembalap Tech3 GASGAS, saat diwawancarai di Mandalika. Meski terdengar optimis, Acosta mengakui bahwa ia masih menghadapi banyak masalah kecil, namun masalah tersebut memiliki dampak signifikan. “Kami punya banyak masalah kecil, tetapi masalah ini penting. Di era MotoGP saat ini, segalanya tentang detail. Jika Anda bisa menyelesaikan dua atau tiga masalah, Anda akan menjadi jauh lebih kompetitif. Kami sudah menemukan satu solusinya,” jelasnya.
Namun, Acosta menegaskan bahwa permasalahan yang ia hadapi tidak sama dengan yang dialami oleh semua pembalap KTM lainnya. Setiap pembalap KTM, termasuk Pol Espargaro yang tampil sebagai wildcard, menggunakan pengaturan motor yang berbeda. “Saya fokus pada diri saya sendiri. Kami punya lima pengaturan yang berbeda. Lebih atau kurang, tidak ada yang menggunakan pengaturan yang sama,” tambah Acosta, yang memperjelas bahwa setiap pembalap KTM memiliki pendekatan masing-masing dalam menangani kendala teknis.
Pemahaman Elektronik dan Konsistensi Jadi Kunci Perkembangan Acosta
Berbicara tentang perkembangan selama musim ini, Acosta mengungkapkan bahwa pemahamannya tentang sistem elektronik MotoGP semakin membaik, dan itu adalah salah satu aspek paling menantang dalam balap motor kelas premier ini. “Saya lebih memahami elektroniknya sekarang. Ini adalah hal paling sulit dalam MotoGP. Tapi, ini membantu karena sekarang saya bisa lebih presisi dan lebih cepat menemukan titik optimal,” ungkap Acosta.
Selain itu, Acosta juga menyoroti pentingnya konsistensi dalam balapan. “Kami memiliki kecepatan yang konsisten di lima besar. Tidak peduli apakah itu P1, kualifikasi, atau balapan, kami lebih atau kurang berada di level kecepatan itu, dan itu bagus,” ujarnya. Menurut Acosta, konsistensi merupakan faktor krusial, terutama bagi seorang rookie, karena memberikan stabilitas dalam penyesuaian motor dari satu balapan ke balapan lainnya. “Hal penting bagi seorang rookie adalah konsistensi. Motor selalu sama, Anda tidak melakukan banyak perubahan,” lanjutnya.
Meski masih dihadapkan dengan sejumlah tantangan, Acosta tetap optimis dengan peluangnya di musim ini. “Kami punya motor yang seimbang. Karena alasan ini, kami bisa cepat dalam banyak situasi,” tutup Acosta dengan penuh keyakinan.
Dengan peningkatan pemahaman terhadap motor dan fokus pada perbaikan masalah kecil, Pedro Acosta masih menjadi salah satu pembalap yang patut diwaspadai dalam perebutan posisi di papan atas MotoGP musim ini.***