motoline.id – Marc Marquez, salah satu pembalap MotoGP terbaik sepanjang masa, saat ini tengah menghadapi tantangan besar dalam perburuan gelar juara dunia. Berbeda dengan para rivalnya seperti Jorge Martin, Pecco Bagnaia, dan Enea Bastianini yang mengendarai motor Ducati terbaru, Marquez hanya bertarung dengan Ducati GP23 yang merupakan versi tahun lalu. Perbedaan antara GP23 dan GP24 telah menjadi perbincangan hangat sepanjang musim ini, dan Marquez mengantisipasi bahwa sedikit ketertinggalan ini akan terus berlanjut.
“Saya telah merasakannya sepanjang tahun, terutama di paruh kedua musim ini,” ungkap Marquez mengenai perbedaan performa antara GP23 dan GP24. Meskipun ia berhasil meraih dua kemenangan musim ini, ia merasa bahwa kondisi kemenangan tersebut didapat dalam situasi yang tidak biasa. Misalnya, akhir pekan lalu di sirkuit Misano, Marquez menghadapi kesulitan dengan grip ban meskipun kondisi lintasan sedang baik. Bahkan, ia merasa lebih nyaman ketika balapan di lintasan yang lebih lambat dan dalam suhu yang lebih panas.
Meskipun begitu, dua kali jatuh saat mencoba mencapai kecepatan maksimal pada sesi latihan memberinya pelajaran berharga. “Saya merasa belum siap untuk balapan tersebut, jadi saya memilih untuk mundur dan menyelesaikan balapan di posisi keempat. Kami akan melihat apa yang bisa kami lakukan di balapan selanjutnya,” tambahnya. Marquez juga menegaskan bahwa untuk bisa bersaing memperebutkan gelar juara di masa depan, ia harus terus memperbaiki performanya dan menemukan kecepatan tambahan yang bisa menjadi penentu kemenangan.
Di MotoGP Emilia Romagna, Marquez awalnya menargetkan finis di posisi keempat. Setelah mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi Q2 yang membuatnya memulai balapan dari posisi ketujuh, ia sadar bahwa menekan terlalu keras hanya akan membahayakan posisinya. Oleh karena itu, ia memilih untuk bermain aman dan fokus mempertahankan posisinya di depan Pedro Acosta dan Marco Bezzecchi yang memiliki kecepatan yang mirip dengannya.
“Saya memulai balapan dengan target jelas, yaitu posisi keempat,” ujar Marquez. Ia menambahkan bahwa dengan mengambil risiko lebih besar, ia mungkin hanya akan finis di posisi keempat dengan selisih waktu lebih dekat atau lebih jauh dari pemimpin balapan. Namun, keberuntungan datang di penghujung balapan ketika Francesco Bagnaia melakukan kesalahan dan terjatuh dari posisi ketiga, memberikan Marquez kesempatan untuk naik ke podium.
“Untungnya, Pecco melakukan kesalahan dan memberikan kami ‘hadiah’ podium. Senang rasanya bisa kembali ke podium, apalagi di balapan kandang untuk tim ini,” kata Marquez.
Meskipun Enea Bastianini keluar sebagai pemenang di Emilia Romagna, Marquez kini berada di posisi keempat klasemen sementara. Namun, ia tetap optimis karena hanya terpaut 60 poin dari pemimpin klasemen. Dengan tekad dan pengalaman yang dimilikinya, Marquez masih memiliki peluang untuk terus bersaing di sisa musim ini, meskipun harus menghadapi tantangan besar dari para rivalnya yang menggunakan motor dengan spesifikasi terbaru.
Perjuangan Marc Marquez di musim MotoGP kali ini menunjukkan betapa pentingnya teknologi dan perbedaan spesifikasi mesin dalam dunia balap modern. Meskipun berada di posisi yang kurang menguntungkan dengan menggunakan motor tahun lalu, Marquez tetap menunjukkan ketangguhan dan kecerdasan dalam menghadapi berbagai situasi di lintasan. Di sisa musim ini, Marquez masih memiliki peluang untuk memperbaiki posisinya, dan tentunya, para penggemar balap akan terus menantikan aksi-aksi luar biasa dari pembalap asal Spanyol ini.***