Siapa Pembalap Terbaik di MotoGP Versi Jorge Martin? Pecco Atau Marc

Siapa Pembalap Terbaik di MotoGP

motoline.id – Pemimpin klasemen MotoGP 2024, Jorge Martin, mengklaim dirinya sebagai “pembalap terbaik” saat ini, meskipun ia mengakui masih ada beberapa hal yang perlu ia perbaiki. Martin, yang finis sebagai runner-up di belakang Francesco Bagnaia pada musim lalu, telah memimpin klasemen sepanjang sebagian besar musim ini. Namun, setelah mengalami balapan yang sulit di Grand Prix San Marino, keunggulannya terpangkas dari 26 poin menjadi tujuh poin. Dalam sebuah wawancara dengan DAZN sebelum balapan di Misano, Martin ditanya siapa yang menurutnya merupakan pembalap terbaik di MotoGP saat ini.

“Ini sangat sulit,” kata Martin. “Apa artinya menjadi pembalap terbaik? Itu sangat ambigu, sangat sulit. Ada tingkat persaingan yang sangat tinggi, kami yang berada dalam pertarungan saat ini – empat pembalap Ducati, Pecco [Bagnaia], Marc [Marquez], Enea [Bastianini] dan saya – satu langkah di depan. Saat ini, mungkin terdengar sombong, tapi saya pikir saya adalah pembalap terbaik yang ada.”

Read More

Martin melanjutkan bahwa meskipun merasa dirinya yang tercepat di grid, ia masih perlu “memoles beberapa hal,” dan terus bekerja keras untuk tetap kompetitif. Ia menyadari bahwa, jika tidak terus meningkatkan diri, dalam setengah tahun ia bisa tergeser dari posisi teratas ke posisi kedelapan.

“Tapi saya pikir saya yang tercepat, dan statistik mendukungnya. Ini bukan hanya omongan saya,” tambah Martin.

Sejauh musim 2024, Martin telah meraih lima pole position, lebih banyak dari pembalap lainnya, termasuk Bagnaia yang memiliki dua pole. Ia juga memimpin dalam jumlah kemenangan sprint dengan empat kemenangan, satu lebih banyak dari rival utamanya, Bagnaia. Meski begitu, dalam jumlah kemenangan grand prix, Martin hanya berhasil memenangkan dua balapan, sementara Bagnaia jauh lebih dominan dengan tujuh kemenangan.

Keunggulan Martin di klasemen lebih banyak terjaga karena konsistensinya, di mana ia hanya gagal mencetak poin dalam tiga balapan sepanjang musim 2024. Sementara itu, Marc Marquez berhasil menyamai jumlah kemenangan Martin setelah memenangi GP San Marino, meski Marquez sendiri masih berada di belakang dalam perebutan gelar juara dunia.

Dalam wawancara yang sama, Martin juga mengungkapkan kekecewaannya setelah Ducati memutuskan untuk tidak mempromosikannya ke tim pabrikan, memilih Marc Marquez sebagai pengganti. Martin mengakui bahwa keputusan tersebut membuatnya merasa “seperti orang bodoh,” tetapi ia telah menatap masa depannya bersama tim pabrikan Aprilia mulai musim 2025, di mana ia akan berpasangan dengan Marco Bezzecchi. Sementara itu, tim Pramac Racing yang ditinggalkan Martin akan beralih dari mesin Ducati dan menjalin kerja sama dengan Yamaha.

Dengan persaingan yang semakin ketat, Martin tetap optimis tentang peluangnya. Meskipun ia mengakui bahwa ada hal-hal yang perlu ia perbaiki, keyakinannya sebagai pembalap tercepat saat ini akan menjadi modal penting dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024.***

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *