motolineid.com – Aleix Espargaro jika menjadi manajer tim MotoGP, siapa dua pembalap yang akan ia rekrut? Pertanyaan ini diajukan kepada pembalap pabrikan Aprilia tersebut setelah Grand Prix Prancis pada hari Minggu. Espargaro menjelaskan bahwa ‘tim impiannya’ akan menggabungkan masa kini dan masa depan dari kelas utama MotoGP.
Pilihan Espargaro
“Pertanyaannya adalah, siapa yang akan Anda pilih jika Anda menjadi manajer tim hari ini?” kata Espargaro. “Dan saya menjawab, bukan karena mereka juga diwakili oleh manajer saya: Jorge [Martin] dan Pedro [Acosta].”
Espargaro percaya bahwa Pedro Acosta adalah masa depan dari kategori MotoGP. “Dia akan menjadi orang yang harus dikalahkan dalam 12 tahun ke depan,” jelasnya. Sedangkan untuk masa kini, Espargaro tanpa ragu menyebut Jorge Martin sebagai pembalap tercepat di grid saat ini. “Jadi itulah tim impian saya,” tambahnya.
Masa Depan Kedua Pembalap
Baik Jorge Martin maupun Pedro Acosta, seperti Espargaro, belum mengonfirmasi rencana mereka untuk musim depan. Bintang rookie Acosta diperkirakan akan dipromosikan dari GASGAS Tech3 ke tim pabrikan Red Bull KTM, tetapi masa depan Martin lebih tidak pasti.
Sebagai runner-up gelar untuk Pramac Ducati tahun lalu dan saat ini memimpin klasemen 2024 dengan selisih 38 poin, Martin telah memperingatkan bahwa ia akan mempertimbangkan opsi pabrikan lain jika ia kembali melewatkan kursi resmi Ducati di samping Francesco Bagnaia.
Insiden di Grand Prix Prancis
Sementara itu, Acosta mengalami kegagalan pertama tanpa poin sebagai pembalap MotoGP ketika ia jatuh dalam MotoGP Prancis pada hari Minggu, hampir menjatuhkan Espargaro dalam prosesnya. Beruntung, mesin Acosta yang jatuh meluncur melalui celah kecil antara Espargaro dengan Fabio di Giannantonio dari VR46 yang berada di posisi ketiga dan keempat.
“Mereka memberi tahu saya seberapa dekat motor Acosta dengan saya,” Espargaro tersenyum. “Dia mengatakan kepada Albert [Valera, manajer], ‘dia mengerem sangat awal! Saya bilang, ‘tidak, saya mengerem sangat terlambat! Saya pikir Diggia ada di tengah, dan mungkin mengerem sedikit lebih awal. Tapi saya tidak tahu. Saya belum melihat tayangan ulangnya!”
Masa Depan Espargaro
Espargaro, yang telah memenangkan tiga kali MotoGP untuk Aprilia dan merupakan pembalap tertua di grid pada usia 34 tahun, sedang mempertimbangkan apakah akan beralih ke tugas pengujian dan wild-card untuk pabrikan musim depan atau melanjutkan karir penuhnya.
Keputusan Espargaro akan menjadi penentu penting bagi Aprilia dan mungkin juga akan mempengaruhi dinamika tim di MotoGP secara keseluruhan. Namun yang jelas, pandangannya tentang tim impian menunjukkan kombinasi yang kuat antara pengalaman saat ini dan potensi masa depan di dunia MotoGP.