Toyota Kembangkan Kendaraan Berbahan Bakar Bioetanol, 50 Unit Siap Uji

Kendaraan Berbahan Bakar Bioetanol

motoline.id – Toyota Astra Motor (TAM) terus memperkuat komitmennya dalam mendukung mobilitas rendah emisi melalui uji coba penggunaan kendaraan berbahan bakar bioetanol. Langkah ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara TAM, Pertamina Patra Niaga, dan perusahaan rental kendaraan Sera.

50 Unit Kendaraan untuk Uji Coba Bioetanol

Wakil Presiden TAM, Henry Tanoto, mengungkapkan bahwa perusahaan akan menyediakan 50 unit mobil, mulai dari segmen LCGC hingga Toyota Innova Zenix, untuk mendukung uji coba ini. Kendaraan-kendaraan tersebut akan digunakan oleh konsumen Sera selama satu tahun.

Read More

“Kami menyediakan teknologi dan kendaraan untuk uji coba ini. Kolaborasi ini akan membantu kami mengevaluasi dampak emisi yang dihasilkan kendaraan bioetanol,” ujar Henry di acara GJAW 2024 di ICE BSD pada Jumat (22/11).

Peran Pertamina dalam Pasokan Bioetanol

Sebagai mitra strategis, Pertamina Patra Niaga akan bertanggung jawab menyediakan bahan bakar bioetanol yang digunakan selama masa uji coba. Bahan bakar ini dirancang untuk mendukung kebutuhan kendaraan sehari-hari di Indonesia.

“Pertamina berkomitmen menyediakan bioetanol untuk kebutuhan pelanggan Sera selama uji coba berlangsung,” tambah Henry.

Fokus pada Pengurangan Emisi

Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk memantau dan mengevaluasi dampak kendaraan berbahan bakar bioetanol terhadap pengurangan emisi karbon. Henry juga menyebut bahwa TAM ingin memastikan teknologi ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan pengalaman berkendara yang menyenangkan bagi konsumen.

“Kami berharap penggunaan bioetanol dapat menjadi salah satu solusi mobilitas rendah emisi yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat,” kata Henry.

Menuju Mobilitas Berkelanjutan

Kolaborasi ini merupakan langkah nyata dalam mewujudkan visi bersama untuk mobilitas berkelanjutan di Indonesia. Dengan dukungan dari Pertamina dan Sera, TAM optimistis bahwa bioetanol dapat menjadi solusi alternatif menuju dekarbonisasi transportasi.

“Semoga kita dapat bergerak bersama menuju masa depan yang lebih berkelanjutan,” tutup Henry.

Kolaborasi ini menjadi bukti nyata bagaimana industri otomotif, energi, dan rental kendaraan dapat bersinergi untuk menciptakan inovasi yang mendukung lingkungan, sekaligus menawarkan kenyamanan bagi pengguna. Uji coba kendaraan bioetanol ini diharapkan menjadi langkah awal menuju ekosistem mobilitas hijau di Indonesia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *