motoline.id – Grand Prix MotoGP Jepang 2024 menjadi titik balik bagi Francesco Bagnaia, di mana ia berhasil meraih kemenangan sempurna di sprint race dan balapan utama. Keberhasilan ini memperketat persaingan gelar juara dunia yang kian memanas.
Bagnaia, yang sudah dua kali menjadi juara dunia, tampil impresif sejak kualifikasi dengan menempati posisi kedua. Ia kemudian mendominasi dua balapan tersebut, mengamankan poin penuh dan mendekatkan jarak dengan Jorge Martin, pemimpin klasemen saat ini, yang menjalani akhir pekan yang sulit.
Martin Kesulitan, Bagnaia Mendekat
Jorge Martin mengalami kendala besar sepanjang akhir pekan ini. Setelah terjatuh di Q2 yang membuatnya start dari posisi 11, Martin hanya mampu finis di posisi keempat pada sprint race dan kedua di balapan utama. Akibatnya, keunggulan poin Martin di klasemen sementara menyusut menjadi hanya 10 poin.
Sementara itu, performa Bagnaia yang luar biasa di Motegi menunjukkan bahwa ia kembali menemukan ritmenya setelah mengalami beberapa kesulitan di seri sebelumnya. Dengan ini, Bagnaia berhasil mencatatkan kemenangan GP kedelapan musim ini, menempatkannya sejajar dengan legenda MotoGP seperti Valentino Rossi dan Casey Stoner.
Meski demikian, konsistensi Martin tetap membantunya mempertahankan posisi teratas di klasemen. Meskipun tampil kurang optimal, Martin masih berhasil mengumpulkan 20 poin dari dua balapan ini.
Pedro Acosta Mendapat Pelajaran Berharga
Pedro Acosta, pembalap rookie dari Tech3, tampil gemilang di sesi kualifikasi dengan meraih pole position pertamanya di MotoGP. Namun, sayangnya, kecepatan Acosta tidak bisa dikonversi menjadi kemenangan karena ia terjatuh di kedua balapan. Dalam sprint race, Acosta memimpin hingga lap kesembilan sebelum akhirnya terjatuh. Nasib buruk ini berlanjut di balapan utama, di mana ia kembali jatuh saat berusaha mengejar Bagnaia.
Meskipun begitu, kecepatan dan potensi Acosta terlihat jelas sepanjang akhir pekan ini. Namun, ia masih harus belajar mengontrol agresivitasnya agar dapat menyelesaikan balapan tanpa insiden.
Marquez Terganjal Kesalahan Teknis, Namun Tetap Podium
Marc Marquez juga mengalami akhir pekan yang penuh drama. Setelah lap tercepatnya di Q2 dibatalkan akibat melebihi batas lintasan, ia harus puas start dari posisi kesembilan. Meski begitu, Marquez menunjukkan ketangguhannya dengan finis podium di kedua balapan, membuktikan bahwa ia masih menjadi salah satu pesaing terkuat di lintasan.
Perdebatan mengenai insiden pembatalan lap Marquez ini juga memunculkan kritik terhadap sistem penilaian otomatis MotoGP. Direktur balapan, Mike Webb, menjelaskan bahwa terjadi masalah teknis yang menyebabkan lap Marquez baru dibatalkan setelah sesi kualifikasi usai, sehingga tidak ada kesempatan untuk memperbaiki posisinya.
Pergantian Penting di Honda dan Aprilia
Di luar lintasan, terjadi pergantian besar dalam susunan teknis tim. Honda mengumumkan bahwa Romano Albesiano akan bergabung sebagai direktur teknis untuk musim 2025. Albesiano sebelumnya merupakan sosok penting di balik kebangkitan Aprilia di MotoGP. Sebagai pengganti Albesiano, Aprilia mendatangkan Fabiano Sterlacchini, mantan teknisi utama KTM.
Kehadiran Albesiano di Honda diharapkan dapat mengembalikan performa pabrikan Jepang ini, yang dalam beberapa tahun terakhir kesulitan bersaing di papan atas. Sementara itu, Aprilia berharap Sterlacchini dapat membawa ide-ide baru untuk terus mengembangkan RS-GP.
Dengan berbagai perubahan ini, MotoGP 2024 semakin menarik, tidak hanya dari sisi persaingan antar pembalap, tetapi juga dari inovasi teknis yang dilakukan tim-tim pabrikan besar.
Grand Prix Jepang 2024 telah membawa banyak dinamika baru di MotoGP, dengan persaingan perebutan gelar yang semakin ketat. Kemenangan sempurna Francesco Bagnaia membuatnya kembali menjadi ancaman besar bagi Jorge Martin, sementara rookie Pedro Acosta masih harus belajar dari kesalahan yang ia buat. Di sisi lain, pergantian teknis di Honda dan Aprilia bisa mempengaruhi kompetisi di musim mendatang.***