motolineid.com – Kalender MotoGP 2024 menjadi sorotan utama bagi para penggemar dan pelaku industri setelah pengumuman rekor baru yang mencapai 21 putaran untuk musim ini. Meskipun rekor baru ini menandai pertumbuhan dan popularitas olahraga bermotor, tetapi juga menimbulkan pertanyaan tentang keberlanjutan dan kesejahteraan para anggota tim.
Massimo Rivola, CEO Aprilia Racing, bersama dengan Pit Beirer dari KTM, mengekspresikan keraguan mereka terhadap ukuran kalender yang semakin membesar. Menurut mereka, kualitas balapan dan kesejahteraan tim harus menjadi prioritas utama, bukan sekadar jumlah acara.
Beirer secara khusus menyatakan preferensinya untuk jumlah balapan yang lebih sedikit daripada lebih banyak. Meskipun ia mendukung keberadaan balapan Sprint pada hari Sabtu, ia juga menyatakan kekhawatirannya akan beban tambahan yang ditanggung oleh kru, anggota tim, dan pembalap.
“Ketika Anda melihat anggota tim di akhir musim, sepertinya Anda perlu memotivasi beberapa dari mereka untuk tetap bergabung dan bermain lagi untuk musim penuh seperti yang kami lakukan. Jadi kita harus sangat berhati-hati di sana,” ungkap Beirer.
Rivola juga mengungkapkan perasaannya tentang tegangan ekstra yang dihadapi tim dengan format Sprint yang diperkenalkan pada tahun lalu. Meskipun ia merasa sulit menghadapinya, ia menyambut lebih banyak balapan di luar negeri di kawasan yang penting secara komersial.
“Memikirkan 21 atau 22 [GP], itu berarti 42 atau 44 balapan. Pasti banyak,” ujarnya. “Jika ini bagus untuk olahraga, ini adalah sesuatu yang perlu kita duduki bersama Carmelo [Ezpeleta] dan memahaminya.”
Namun, Rivola juga menawarkan solusi potensial dengan mengurangi jumlah balapan di negara yang sudah menjadi tuan rumah banyak MotoGP, seperti Spanyol dan Italia, dan mengalihkan fokus ke tempat-tempat dengan pasar yang berpotensi besar, seperti Indonesia atau India.
Meskipun kalender MotoGP 2024 yang padat menawarkan lebih banyak aksi dan hiburan bagi para penggemar, namun keseimbangan antara jumlah balapan dan kesejahteraan tim harus tetap menjadi perhatian utama. Debat tentang kualitas vs kuantitas tetap menjadi sorotan di MotoGP, dan mungkin memerlukan penyesuaian dan diskusi lebih lanjut untuk mencapai kesepakatan yang tepat bagi semua pihak terlibat.