motolineid.com – Tahun 2024 menjadi masa yang penuh tantangan bagi Ducati di ajang MotoGP. Pabrik Borgo Panigale dihadapkan pada perubahan signifikan dalam sistem konsesi MotoGP 2024, menyebabkan kekecewaan yang tergambar jelas di wajah para pejabat dan insinyur tim. Meskipun pada akhirnya mereka menerima peraturan tersebut untuk menjaga harmoni di kejuaraan, Ducati tidak menyembunyikan rasa ketidaksetujuan mereka terhadap sejumlah pembatasan yang diberlakukan.
Poin utama perjanjian sistem konsesi MotoGP 2024 adalah pembatasan uji ban, tes pribadi yang terbatas, larangan ‘wildcard’, pembatasan mesin, pembekuan pengembangan, dan pembaruan aerodinamis tahunan. Sebuah langkah yang dianggap oleh banyak pihak sebagai langkah untuk memberikan keuntungan lebih besar kepada tim-tim lain selain Ducati.
Davide Barana, direktur teknis Ducati, mengungkapkan perubahan dalam rencana dan program tim. Penurunan jumlah ban uji memaksa mereka untuk lebih berhati-hati dan efisien dalam setiap tes. Pembalap pengujian hanya dapat menguji di tiga sirkuit Grand Prix, tanpa undangan wildcard, dan dengan pembatasan delapan mesin per tahun. Barana juga menekankan bahwa pembatasan ini mempengaruhi persiapan pembalap dan menyusahkan mereka untuk mencoba solusi baru dalam balapan.
Namun, Ducati tetap menjalankan kewajiban mereka, meski dengan rasa tidak puas. Gigi Dall’Igna, tangan kanan insinyur tim, menyatakan bahwa meskipun mereka lebih suka tidak membicarakan banyak hal tentang konsesi, mereka akhirnya menandatangani proposal pertama dari Dorna. Meskipun awalnya dianggap sebagai proposal yang seimbang, Dall’Igna tidak bisa menyembunyikan ketidakpuasan mereka terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan di MotoGP dan Superbike.
Dall’Igna juga mengutarakan kekecewaannya terhadap pandangan subjektif terhadap regulasi. Menurutnya, ketika Ducati menang, regulasinya dianggap salah, sementara saat tim lain menang, regulasinya dianggap benar. Pernyataan ini mencerminkan ketidaksetujuan Ducati terhadap perlakuan yang dianggap tidak sportif, terutama dalam konteks keputusan penghukuman olahraga.
Bagi Ducati, tahun 2024 bukan hanya tantangan teknis di lintasan, tetapi juga pertarungan melawan peraturan yang dianggap tidak adil. Meskipun mereka terus bekerja keras untuk tetap kompetitif, kritik mereka terhadap sistem konsesi baru tetap menggema di paddock MotoGP.