Selisih 10 Poin Dengan Martin Setelah MotoGP Assen, Francesco Bagnaia Optimis Rebut Pimpinan Klasemen

Francesco Bagnaia

motoline.id – Francesco Bagnaia menunjukkan performa tak tertandingi di Sirkuit Assen dengan memimpin setiap lap pada sprint race dan MotoGP Belanda. Hasil gemilang ini mengurangi keunggulan poin Jorge Martin di klasemen menjadi hanya 10 poin.

Selain hasil yang impresif, ketepatan Bagnaia di lintasan patut diacungi jempol. Ini adalah sesuatu yang telah dikuasainya selama bertahun-tahun. Bagnaia mengakui bahwa bekerja pada “feeling” dari motornya adalah fokus utama dalam latihannya.

Read More

“Saya bekerja keras untuk mendapatkan feeling yang baik. Saya berusaha untuk lebih eksplosif dalam memasuki lintasan dan cepat kompetitif. Ketepatan adalah sesuatu yang datang setelah kompetitif. Ketika semuanya terkendali, Anda bisa menjadi presisi, mengontrol garis, kecepatan, dan ban,” kata Bagnaia.

Persiapan dan Dominasi di Assen

Bagnaia memasuki balapan dengan status favorit setelah memuncaki setiap sesi kecuali pemanasan. Namun, meski terlihat mudah, kemenangan itu tidak didapatkan dengan sederhana. Dua kali juara MotoGP ini menyatakan, “Mudah, tidak! Tapi ketika Anda memiliki perasaan yang baik, semuanya menjadi lebih baik. Setiap kali saya mencoba mendorong waktu lap, hasilnya datang. Tapi untuk melakukannya, Anda harus berada di titik yang baik dengan motor dan tim.”

Pengaturan yang Tepat dan Keunggulan Ducati

Tim Bagnaia memilih setelan yang sangat baik, yang membantunya menjadi presisi di tikungan cepat di Assen, sebuah trek yang terkenal sulit. Bagnaia menjelaskan, “Dalam jenis perubahan arah ini, semakin cepat Anda masuk, semakin sulit untuk berbelok. Tapi kami melakukan pekerjaan yang sangat baik.”

Jelas terlihat bahwa Ducati telah mencuri perhatian di beberapa putaran terakhir, dengan GP24 mereka yang lebih dominan dibandingkan GP23. Tren ini berlanjut di Assen, dan meskipun ada beberapa masalah awal musim dengan getaran, Bagnaia percaya bahwa Ducati menemukan solusinya lebih cepat daripada yang lain.

Mengatasi Tantangan Musim Awal

Bagnaia mengenang, “Di awal musim kami kesulitan karena saya ingat balapan sprint di Qatar, getarannya luar biasa. Hampir membuat Anda terjatuh. Setiap kali kami meningkat, tetapi ketika tiba di trek lain, itu lebih buruk. Jadi mungkin kami memahaminya sebelum yang lain.”

Fakta bahwa ada delapan motor Ducati di lintasan dengan spesifikasi yang sama menunjukkan bahwa meskipun GP24 berbeda, itu bukan revolusi dibandingkan GP23. “Jadi mudah untuk memahami beberapa dinamika dan cara untuk meningkatkan feeling,” tambah Bagnaia.

Dominasi Francesco Bagnaia di Assen menegaskan keahliannya dalam mengendalikan motor dan memanfaatkan setiap peluang untuk meraih kemenangan. Dengan terus fokus pada ketepatan dan kerjasama tim yang solid, Bagnaia dan Ducati terus menunjukkan bahwa mereka adalah kekuatan yang harus diperhitungkan di MotoGP 2024.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment

  1. We’re a gdoup of volunreers and startingg a neww scheme
    in ourr community. Your web site ofered uus with valuable informatkon to worfk
    on. You have doje an impressive job aand our wnole community woll be
    thuankful tto you.