Aleix Espargaro Kecewa Dengan Hasil MotoGP Qatar, Harusnya Bisa Juara

Aleix Espargaro
foto : https://www.instagram.com/aleixespargaro/

motolineid.com – MotoGP Qatar telah menjadi ajang balapan yang memicu kekecewaan bagi Aprilia dan pebalapnya, Aleix Espargaro, diibaratkan seperti menggunakan pisau tumpul. Antusiasme yang memuncak pada awalnya, berubah menjadi kekecewaan yang mendalam saat harapan untuk meraih kemenangan sirna di balapan utama.

Espargaro, yang begitu mengharapkan hasil gemilang di trek favoritnya, menunjukkan performa cemerlang saat balapan sprint hari Sabtu, meraih podium dan mengukuhkan posisinya sebagai favorit untuk memenangkan grand prix pada hari Minggu. Namun, harapan tersebut pupus saat ia harus puas dengan finis di posisi kedelapan akibat masalah cengkeraman belakang yang buruk.

Read More

“Sesuatu yang aneh terjadi,” ujar Michael Laverty dari TNT Sports, mencermati balapan Espargaro dengan penuh keheranan. “Dia tidak pernah duel sejak awal. Dia ditekan, disalip, pada dua atau tiga lap pertama.”

Para pengamat balap pun mengamati dengan heran saat Espargaro, yang sebelumnya begitu percaya diri, terus mundur dari posisinya. Harapan untuk mengejar pemimpin balapan sirna begitu saja.

Espargaro sendiri mengaku bangun pada Minggu pagi dengan harapan besar untuk meraih kemenangan di Qatar, namun kenyataannya jauh dari harapan. Ia merasa motor yang ia kendalikan begitu lambat dan tidak memiliki cengkeraman yang memadai di lintasan.

“Sudah pada lap pemanasan menuju grid saya merasa tidak ada grip sama sekali. Ada yang tidak beres dengan ban belakang,” ujarnya dengan penuh kekecewaan. “Tetapi tidak ada yang bisa saya lakukan. Itu adalah mimpi buruk bagi seluruh balapan.”

Sementara Aprilia memasuki musim dengan harapan tinggi dan dianggap sebagai pesaing serius bagi tim-tim besar seperti Ducati, kekecewaan yang dirasakan pada balapan ini telah menjadi pukulan berat bagi mereka. Performa yang diharapkan tidak pernah terwujud, dan Aprilia harus kembali ke meja gambar untuk mengevaluasi apa yang telah terjadi.

Dalam perasaan kekecewaan tersebut, satu-satunya cahaya terang datang dari Brad Binder dari KTM, yang mampu menembus dominasi Ducati dan menunjukkan bahwa keberhasilan tidak selalu terletak pada kekuatan yang dominan.

Meskipun kekecewaan mendalam melanda Aprilia dan Aleix Espargaro, mereka meninggalkan Qatar dengan kesadaran bahwa mereka memiliki potensi yang belum tergali sepenuhnya. Dengan kejuaraan yang baru saja dimulai, masih ada kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan bangkit kembali dengan lebih kuat di balapan berikutnya.

Related posts