motolineid.com – Dunia MotoGP telah menyaksikan perubahan besar-besaran dalam beberapa tahun terakhir, dan salah satu perubahan terbaru yang mengejutkan adalah kepergian Tetsuhiro Kuwata dari proyek HRC MotoGP. Sebagai sosok senior yang dihormati, kepergiannya meninggalkan jejak yang dalam dalam sejarah balap motor.
Menurut laporan dari Motorsport.com, Kuwata, yang saat ini menjabat sebagai General Manager Race Operations Division, akan beralih ke sisi roda empat, sementara posisinya akan digantikan oleh Taichi Honda dari departemen Off-road/Dakar. Perubahan ini, sebagaimana dijelaskan oleh Repsol Honda kepada Crash.net, merupakan bagian dari rotasi manajemen rutin HRC.
Kuwata, yang bergabung dengan Honda Motor pada tahun 2000 dan kemudian bergabung dengan HRC pada tahun 2011, telah memainkan peran kunci dalam mengawasi seluruh aktivitas balap HRC, dari MotoGP hingga Dakar. Kenaikan jabatannya menjadi General Manager Race Operations Division terjadi setelah pensiunnya Shuhei Nakamoto pada tahun 2016.
Kepergian Kuwata dari proyek MotoGP menjadi satu lagi perubahan signifikan setelah kepergian direktur teknis HRC, Shinichi Kokubu, dan manajer teknis Takeo Yokoyama. Hal ini terjadi di tengah tekanan yang meningkat pada tim Repsol Honda setelah dua musim tanpa kemenangan dalam tiga tahun terakhir, ditambah dengan absennya Marc Marquez karena cedera.
Tahun 2024 dipandang sebagai awal dari era baru bagi Honda di MotoGP, dan perubahan ini juga tercermin dalam perombakan livery balap Repsol mereka. Dengan berbagai perubahan tersebut, Honda bertekad untuk menghadapi tantangan baru dengan semangat yang segar dan ambisi yang tinggi.
Meskipun perpisahan dengan Tetsuhiro Kuwata meninggalkan kesan yang mendalam dalam dunia MotoGP, namun saat yang sama, ia juga menyambut tantangan baru di sisi roda empat. Dalam perannya yang baru, Kuwata akan membawa pengalaman dan pengetahuannya yang luas untuk menaklukkan dunia otomotif yang berbeda.
Sementara MotoGP terus bergerak maju dengan dinamika dan persaingan yang tak terduga, perubahan seperti ini menjadi bagian tak terpisahkan dari evolusi olahraga yang kita cintai. Dan meskipun perpisahan bisa terasa pahit, namun mereka juga membuka pintu bagi petualangan baru yang menarik di masa depan.