motolineid.com – Bahaya Vape saat berkendara sebisa mungkin kita hindara, jangan sampai kebiasaan tersebut membuat kita celaka saat berkendara. Vaping, atau menghisap rokok elektrik, semakin populer di kalangan kaum urban. Meskipun dianggap sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan rokok konvensional, melakukan vaping di dalam mobil ternyata dapat membawa sejumlah risiko dan dampak negatif.
Vape, atau rokok elektrik, umumnya terdiri dari beberapa komponen utama yang membentuk alat tersebut. Berikut adalah komponen-komponen utama dan bahan-bahan yang umumnya digunakan dalam pembuatan vape:
Baterai:
Bahan: Biasanya menggunakan baterai isi ulang lithium-ion.
Atomizer:
Bahan: Umumnya terbuat dari logam, seperti stainless steel atau tembaga. Bagian dalam atomizer, yang disebut coil, dapat menggunakan kawat resistif, serat silika, atau kapas untuk menyerap cairan vape.
Tank (Tabung):
Bahan: Terbuat dari logam atau plastik berkualitas tinggi. Pada beberapa model, bagian dalam tank dapat dilapisi dengan kaca tahan panas untuk melihat level cairan vape.
Liquid (Cairan Vape atau E-liquid):
Bahan: Biasanya terdiri dari campuran propilen glikol (PG), gliserin vegetal (VG), nikotin (opsional), dan berbagai macam aroma yang memberikan rasa dan aroma pada vape. Cairan vape ini bisa mengandung berbagai bahan kimia tergantung pada merek dan formulanya.
Drip Tip (Ujung Hisap):
Bahan: Terbuat dari logam atau plastik. Drip tip adalah bagian yang digunakan untuk menghisap uap dari vape.
Charger:
Bahan: Terbuat dari plastik dan logam. Charger digunakan untuk mengisi ulang baterai vape.
Wick (Serat):
Bahan: Bisa terbuat dari serat silika, kapas, atau bahan lain yang dapat menyerap cairan vape.
Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai bahaya vape saat berkendara, termasuk efeknya terhadap visibilitas, kendali mobil, kesehatan, konsentrasi, dan implikasinya terhadap hukum lalu lintas.
1. Visibilitas Berkurang
Menghisap vape di dalam mobil menghasilkan uap yang dapat menciptakan kabut atau fogging, mengurangi visibilitas pengemudi. Asap yang tebal dapat menghalangi pandangan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
2. Mengalihkan Kendali pada Mobil
Aktivitas vaping sambil mengemudi dapat mengalihkan perhatian dan daya kendali pengemudi pada setir dan perangkat dashboard. Hal ini berpotensi menurunkan kewaspadaan dan meningkatkan risiko hilangnya kendali pada mobil.
3. Dampak Buruk pada Kesehatan
Vaping mengandung zat kimia, termasuk nikotin, yang dapat membawa dampak negatif pada kesehatan. Meskipun dalam kadar yang lebih rendah dibanding rokok konvensional, tetap berpotensi membahayakan tubuh pengguna dan penumpang.
4. Hilangnya Konsentrasi
Ketebalan asap dari vape dapat menutupi pandangan di sekeliling mobil, menyebabkan hilangnya konsentrasi pengemudi. Kondisi ini dapat memicu kecelakaan dan menjadi faktor utama kehilangan fokus saat berkendara.
5. Melanggar UU Lalu Lintas
Vaping di dalam mobil melanggar hukum lalu lintas. Menurut Pasal 283 UU LLAJ No 22/2009, kegiatan yang mengganggu konsentrasi pengemudi dapat dikenai hukuman. Dalam konteks ini, penggunaan vape dianggap mengganggu konsentrasi dan dapat mengakibatkan sanksi hukum.