motoline.id – Dalam semangat berbagi dan kepedulian di bulan suci Ramadhan, Forum Safety Riding SMK N Tengaran (Fosster) bersama Astra Motor Semarang menggelar acara edukasi bertajuk “Ramadhan Berbagi Keselamatan” kamis (13/3). Kegiatan ini berlangsung di aula SMK N Tengaran dan diikuti oleh para siswa TPQ Miftakhul Huda, Kaligintung, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan berkendara, khususnya bagi para pengguna sepeda motor. Suko Edi, selaku instruktur safety riding dari Astra Motor Semarang, menekankan pentingnya perlengkapan berkendara yang aman baik bagi pengemudi maupun penumpang. Helm, jaket, sarung tangan, serta pemahaman aturan lalu lintas menjadi poin utama dalam penyampaian materi.
Pentingnya Kesadaran Keselamatan Berkendara
Dalam pemaparannya, Suko Edi menyampaikan bahwa banyak kecelakaan di jalan raya terjadi karena kurangnya kesadaran pengendara akan pentingnya perlengkapan berkendara dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas.
“Keselamatan berkendara bukan hanya tanggung jawab individu, tetapi juga berpengaruh terhadap pengguna jalan lainnya. Dengan menggunakan perlengkapan yang lengkap dan memahami aturan lalu lintas, kita bisa mengurangi risiko kecelakaan dan menyelamatkan lebih banyak nyawa,” ujar Suko Edi dalam sesi edukasi.
Ia juga menambahkan bahwa sering kali pengendara mengabaikan aspek keselamatan dengan alasan kenyamanan atau jarak tempuh yang dekat.
“Padahal, kecelakaan bisa terjadi kapan saja, bahkan dalam perjalanan yang hanya beberapa ratus meter dari rumah. Oleh karena itu, menggunakan helm dan perlengkapan lainnya adalah langkah paling dasar dalam menjaga keselamatan,” tambahnya.
Sambutan Positif dari Pihak Sekolah
Kepala SMK N Tengaran, Dr. Farida Fahmalatif, S.Pd., M.Pd., menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, acara ini mencerminkan kepedulian sekolah terhadap keselamatan warga sekitar, terutama anak-anak yang kelak akan menjadi pengguna jalan yang lebih sadar dan bertanggung jawab.
“Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari Fosster dan Astra Motor Semarang yang telah menyelenggarakan acara edukasi ini. Pendidikan tentang keselamatan berkendara sangat penting, terutama bagi para siswa yang nantinya akan menjadi pengguna jalan. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi program tahunan agar semakin banyak yang mendapat manfaatnya,” ungkap Dr. Farida Fahmalatif.
Menurutnya, kegiatan ini tidak hanya memberikan wawasan tentang keselamatan berkendara, tetapi juga melatih siswa untuk lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam berkendara.
Drama Edukasi yang Menarik dan Informatif
Selain penyuluhan keselamatan berkendara, acara ini juga dimeriahkan dengan pertunjukan drama edukatif dari tim Fosster. Drama tersebut menampilkan simulasi situasi berkendara di jalan raya serta dampak dari pelanggaran aturan lalu lintas.
Salah satu anggota tim Fosster, Khoirul Rozikin, menjelaskan bahwa drama ini dibuat berdasarkan kasus nyata yang sering terjadi di jalan raya.
“Kami mencoba menggambarkan bagaimana kecelakaan bisa terjadi akibat kelalaian seperti tidak memakai helm, menerobos lampu merah, atau berkendara dengan kecepatan tinggi. Kami berharap pesan yang disampaikan lewat drama ini lebih mudah dipahami oleh para peserta, terutama anak-anak TPQ yang masih sangat muda,” kata Khoirul.
Drama ini juga menggambarkan bagaimana tindakan kecil seperti menyalakan lampu sein dan melihat kaca spion sebelum berbelok bisa membuat perbedaan besar dalam menghindari kecelakaan.
Kesadaran Sejak Dini untuk Generasi yang Lebih Aman
Melalui kegiatan ini, diharapkan para siswa TPQ Miftakhul Huda dapat memahami pentingnya tertib berlalu lintas sejak dini. Pengurus TPQ, Ustad Supriyanto, juga mengungkapkan harapannya agar anak-anak didiknya bisa tumbuh menjadi generasi yang lebih peduli terhadap keselamatan di jalan raya.
“Anak-anak di sini mungkin belum mengendarai sepeda motor sendiri, tetapi mereka sering dibonceng oleh orang tua atau kerabat mereka. Dengan adanya edukasi ini, mereka bisa lebih memahami pentingnya menggunakan helm dan mengingatkan orang di sekitar mereka untuk selalu mematuhi peraturan lalu lintas,” tutur Ustad Supriyanto.
Menurutnya, kebiasaan baik dalam berlalu lintas sebaiknya diajarkan sejak kecil agar ketika mereka tumbuh dewasa, mereka sudah terbiasa dengan budaya keselamatan di jalan.
Harapan untuk Kegiatan Serupa di Masa Depan
Kegiatan “Ramadhan Berbagi Keselamatan” menjadi salah satu bentuk nyata kolaborasi antara institusi pendidikan dan pihak swasta dalam menanamkan budaya berkendara yang aman sejak dini. Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus berlanjut guna menciptakan generasi yang lebih sadar akan keselamatan di jalan raya.
“Saya jadi tahu bahwa memakai helm itu bukan cuma supaya tidak ditilang, tapi juga untuk melindungi kepala kita kalau terjadi kecelakaan. Saya juga belajar bahwa lampu sein itu penting biar pengendara lain tahu arah kita,” ungkap salah satu peserta dengan antusias.
Sementara itu, pembina Fosster, Ta’mirur Rojak DS , berharap kegiatan ini bisa semakin meluas dan melibatkan lebih banyak komunitas di masa mendatang.
“Kami ingin kegiatan seperti ini tidak hanya diadakan di bulan Ramadhan saja, tetapi juga menjadi program rutin. Keselamatan berkendara adalah tanggung jawab kita bersama, dan semakin banyak yang sadar akan hal ini, semakin sedikit kecelakaan yang terjadi di jalan raya,” ujar Rojak.
Dengan adanya edukasi seperti ini, diharapkan para generasi muda dapat menjadi agen perubahan dalam menciptakan budaya berkendara yang lebih aman dan bertanggung jawab. Ramadhan bukan hanya tentang berbagi kebahagiaan, tetapi juga berbagi keselamatan demi masa depan yang lebih baik.