motoline.id – Francesco Bagnaia telah membalap bersama Jack Miller dan Enea Bastianini sejak bergabung dengan kelas utama pada tahun 2019. Keduanya adalah pemenang Grand Prix yang telah terbukti, tetapi berpasangan dengan Marc Marquez pembalap yang telah memenangkan persaingan rekan setimnya seperti Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo, Pol Espargaro, dan Joan Mir – adalah kondisi yang berbeda.
“Dari sudut pandang pengembangan motor, saya sama sekali tidak khawatir,” kata manajer umum Ducati Corse, Gigi Dall’Igna, tentang duet Bagnaia-Marquez. “Kami memiliki filosofi kami sendiri, yang melibatkan mengikuti lebih dari satu pembalap. Yang mengkhawatirkan saya adalah kondisi paddock diantara kedua pembalap tersebut. Suasana di garasi Ducati sangat baik saat ini harapannya bisa dipertahankan untuk tahun depan.”
Apa Arti Kepergian Martin untuk Peluang Gelar 2024-nya?
“Dalam olahraga ini, pertama-tama kita harus sportif,” kata Dall’Igna ketika ditanya apakah pembelotan Martin ke Aprilia akan mengubah dukungan Ducati untuk tantangan gelar saat ini. “Kami akan tetap mendukung Martin hingga akhir tahun. Dia tidak akan kekurangan dukungan dari kami, baik secara teknis maupun manusiawi,” jamin Dall’Igna.
Namun demikian, hal ini tentu tidak akan membantu peluang Martin untuk mencetak sejarah sebagai juara MotoGP pertama dari tim satelit, meskipun hanya menempatkan elemen keraguan di benaknya.
Apakah Pramac Akan Beralih ke Yamaha, Siapa yang Akan Mengendarai GP25?
Dengan memilih Marquez di tim pabrikan, Ducati kehilangan dua pembalap utama mereka saat ini, Enea Bastianini (lima kemenangan MotoGP) dan pemimpin klasemen Martin. Masa depan tim Pramac dengan Ducati juga masih belum jelas, dengan kepergian Martin dan penolakan Marquez terhadap mereka.
Apakah pukulan ganda itu akan mendorong Pramac – satu-satunya tim satelit dengan Desmosedici spesifikasi pabrikan – untuk mempertimbangkan tawaran satelit Yamaha? Dall’Igna mengakui “risiko itu nyata” kehilangan Pramac, sesuatu yang akan menjadi kekecewaan tersendiri.
Salah satu cara terbaik untuk mempertahankan Pramac adalah dengan mengamankan pembalap pengganti, bersama rookie Fermin Aldeguer (yang telah menandatangani kontrak tetapi belum memiliki tim yang dikonfirmasi) untuk musim depan. Rekan setim Martin saat ini, Franco Morbidelli, adalah salah satu dari beberapa pembalap yang masih ada di bursa pasar, pembalap 2025 belum lagi mantan juara MotoGP Joan Mir.
Tetapi dalam hal hasil 2024, Maverick Vinales menonjol sebagai satu-satunya pembalap non-Ducati yang memenangkan Grand Prix tahun ini. Pembalap Spanyol itu menekankan bahwa kinerjanya akan menentukan keputusan tim di masa depan. Tidak ada keraguan bahwa RS-GP tampil baik dan Vinales digadang-gadang sebagai acuan baru Aprilia setelah pensiunnya Aleix Espargaro.
Perebutan Podium untuk Kursi Terakhir KTM?
Meskipun belum resmi, rekan setim Bagnaia saat ini, Enea Bastianini, tampaknya akan memulai babak baru dalam kariernya dengan pindah ke KTM melalui tim Tech3. Dengan pabrikan Austria mengumumkan Pedro Acosta akan pindah ke tim pabrikan Red Bull tahun depan, di mana Brad Binder memiliki kontrak yang sedang berjalan, itu berarti hanya ada satu kursi RC16 yang tersisa untuk tahun 2025.
Rekan setim Binder saat ini, Jack Miller, tampaknya terbuka terhadap prospek pindah ke Tech3, yang juga menjalankan motor spesifikasi pabrikan. Namun, seperti rekan setim Acosta saat ini, Augusto Fernandez membutuhkan hasil yang lebih baik untuk tetap bertahan di kursinya saat ini.
Miller terakhir kali naik podium MotoGP di Jerez 2023, sedangkan Fernandez berhasil meraih tempat keempat terbaik dalam karirnya di ronde Prancis kemarin. Keduanya saat ini berada di posisi ke-16 (Miller) dan ke-17 (Fernandez) di klasemen dunia.
Sedangkan untuk Bastianini, pembalap ini telah meraih tiga podium sejauh ini. Mampukah Ducati menjaga harmoni di pit Bagnaia-Marquez dan menghadapi tantangan kompetitifnya di musim depan? Hanya waktu yang akan menjawab.***
