motoline.id – Berikut hasil kejurnas Dragbike seri 2 yang telah digelar di sirkuit Jl. Setiabudi, Cilacap, Jateng (20-21/7). Event yang mengusung titel kejuaraan nasional ini diikuti oleh total sebanyak 328 starter, dan yang membuat miris adalah di kelas-kelas yang mengusung kelas kejurnas hanya diikuti 33 starter.
Ini tentunya menjadi alarm tersendiri mengingat event kejurnas harusnya bisa menjadi barometer bagi perkembangan olahraga balap motor motor khususnya dragbike di Indonesia. Dengan titel kejurnas tentunya akan menarik para pembalap papan atas dan tim-tim besar untuk datang dan bertanding.
Tapi yang terjadi sejak seri pertama kemarin event yang mengusung titel kejurnas dragbike belum mampu menarik para pembalap papan atas dan tim-tim besar untuk datang dan berlaga. Pastinya ada yangs alah dengan konsep yang diterapkan pada event yang bertitel kejurnas tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Santo Dwi Atmono bahwa ada yang salah dengan kejurnas dragbike. “Kejurnas dragbike sebagai barometer perkembangan dragbike harusnya mempertemukan motor tercepat dan tim-tim kuat yang ada di Indonesia, tapi hal tersebut belum terjadi di kejurnas dragbike tahun ini,”buka pria asal Solo ini saat ketemu di event dragbike IDC Lanud Gading.
Pemilihan kelas yang mempertandingkan kelas-kelas bracket di sinyalir menjadi penyebab event kejurnas dragbike hanya diisi oleh tim-tim lokal dan pembalap pemula. Kelas bracket 8,9 10 dan sport 2 tak tune up rangka standar 155 cc sebenarnya kelas-kelas di dragbike yang efektif mengail jumlah starter.
Tapi saat kelas bracket tersebut masuk di kelas supporting jumlah starter yang ikut di kelas tersebut menjadi cukup banyak. Tentunya ini akan menjadi pekerjaan rumah kita bersama bagaimana membuat kejurnas dragbike bisa kembali menjadi barometer perkembangan dragbike di Indonesia.
Berikut hasil lomba kejurnas dragbike seri 2 Cilacap