motolineid.com – Keputusan Johann Zarco untuk beralih dari Pramac Ducati ke tim satelit Honda, LCR Honda, pada musim ini adalah sebuah langkah berani yang penuh risiko. Hal ini terutama karena Ducati dianggap memiliki salah satu motor terbaik di MotoGP pada musim lalu, sementara Honda dikenal memiliki tantangan tersendiri dalam performanya. Namun, bos LCR Honda, Lucio Cecchinello, telah mengakui risiko ini dengan optimisme.
Cecchinello mengungkapkan bahwa ketika Zarco pertama kali mencoba motor Honda, timnya khawatir apakah Zarco akan cocok dengan motor tersebut. Namun, Zarco dengan tenang menerima tantangan tersebut dan mulai bekerja dengan penuh semangat. Meskipun Zarco mengakui bahwa motor Honda memiliki kelebihan dan kekurangan dibandingkan dengan Ducati, ia tetap optimis untuk menyelesaikan tantangan ini.
“Kami tahu bahwa jalan kami untuk pulih masih panjang. Kami masih kehilangan sepersepuluhnya. Kami berada di awal perjalanan baru,” ungkap Cecchinello, menyoroti bahwa meskipun masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan, ada optimisme yang kuat di tim.
Meskipun hasil dari tes pramusim di Sepang menunjukkan Zarco berada di urutan ke-10, ke-12, dan ke-16 selama tiga hari, optimisme dari pihak tim menunjukkan bahwa Honda memiliki potensi untuk mencapai kemajuan yang signifikan. Dengan adanya aturan konsesi baru, ada harapan bahwa Honda dapat meningkatkan performanya secara keseluruhan.
Cecchinello juga menyatakan bahwa hubungan antara LCR Honda dan tim pabrikan Honda semakin erat, dengan tim satelit tersebut lebih banyak digunakan sebagai sumber umpan balik dan panduan untuk pengembangan motor. Ini menunjukkan bahwa kerja sama antara tim satelit dan pabrikan dapat membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak.
Dengan semangat dan dedikasi dari keputusan Johann Zarco pindah ke tim LCR Honda serta dukungan yang kuat dari timnya, mungkin akan membawa hasil yang positif. Meskipun tantangan besar di depan, optimisme dan tekad dari tim LCR Honda menunjukkan bahwa mereka siap untuk menghadapinya.
