Cek Sistem Pengisian Dulu, Jangan Sampai Aki Tekor

motolineid.com – Cek sistem pengisian pada sepeda motor bisa kita lakukan sendiri untuk menjaga kondisi kelistrikan sepeda motor kita sehingga selalu terjaga prima. Sistem pengisian merupakan salah satu komponen yang ada di sepeda motor untuk mensuplay listrik yang ada di sepeda motor dan mengisi ulang aki yang berkurang saat digunakan.

Jika ada masalah yang muncul pada sistem pengisian dipastikan aki tidak akan terisi arus listrik yang pada akhir akan mengalami tekor aki yang berakibat mengganggu kinerja dari motor.

Read More

Cek sistem pengisian meliputi :

  1. Aki
  2. Sekring
  3. Regulator rectifier

 Pemeriksaan Aki.

Pemeriksaan aki bertujuan untuk mengetahui kondisi aki yang terpasang pada sepedamotor . sebelum menguji yakinkan bahwa aki dalam kondisi penuh yaitu dengan mengukur tegangan diam aki saat motor belum hidup. Dengan menggunakan Volt meter ukur tegangan aki.

pemeriksaan sistem pengisian

Tegangan diam aki harus lebih tinggi dari 12 Volt. Jika tegangan hasil pengukuran sama atau kurang dari 12 Volt lakukan pengisian arus dengan menggunakan baterai charger atau dengan cara menghidupkan mesin hingga kurang lebih 2 menit pada putaran 2500 rpm.

 

Tes beban.

Tes ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan aki dalam melayani keperluan beban terbesar pada beban kelistrikan sepeda motor. Pembebanan aki dengan arus terbesar adalah elektrik starter. Lakukan pembebanan sesungguhnya dengan mengaktifkan elektrik starter selama 8 detik dan kondisikan mesin tidak hidup,misal dengan mematikan sistem pengapian.

Pada saat yang sama ukurlah tegangan aki dengan menggunakan volt meter, pada hitungan detik ke 8 bacalah tegangan aki. Jika tegangan terukur lebih dari 10 Volt berarti aki dalam kondisi baik, tetapi jika kurang maka aki bisa diidentifikasi kurang isi atau bahkan aki rusak. Agar hasilnya dapat dipastikan maka lakukan pengulangan seperti pada tahap 1 yaitu mengisi kembali dengan arus pengisian normal dalam waktu yang cukup.

 

Tes kebocoran arus listrik.

Jika kemampuan aki selalu kurang setelah mesin dimatikan dalam waktu tertentu, misal elektrik starter berputar lambat , maka lakukan tes kebocoran arus

Pengukuran kebocoran arus

Pastikan kunci kontak dalam posisi OFF. Lepas kabel minus baterai. Hubungkan kabel Plus Ampermeter dengan kabel Minus dan kabel Minus Ampermeter dengan Minus aki. Bacalah apakah ampermeter menunjukkan angka tertentu. Kebocoran arus yang dipebolehkan 0,1 mA. Jika ampermeter tidak menunjukkan angka tertentu berarti tidak terjadi kebocoran arus.

Jika terjadi kebocoran arus maka periksalah hubungan plus aki pada pemakai. Pemakai arus langsung dari aki diantaranya kunci kontak dan plus motor starter. Pada posisi ukur ampermeter yang sama dengan yang diatas lepaskan satu persatu soket dari beban langsung tersebut. Bila salah satu soket tersebut dilepas dan kebocoran arus tidak terjadi lagi berarti kebocoran arus terjadi pada beban langsung yang diuji tadi. Lakukan hal sama pada soket regulator rectifier karena ada kemungkinan terjadi kebocoran pada dioda rectifier pada arah penghambatan.

3.2 Sekring (fuse)

Sekring pada sistem pengisian ini berfungsi sebagai pengaman agar bila terjadi kerusakan rectifier rusak maka arus tidak akan kembali ke kumparan generator.

Pemeriksaan sekring

Pemeriksaan ini adalah memeriksa kontinuitas hubungan antar kedua kaki sekring, bila diukur ternyata tidak ada kontinuitas maka gantilah sekring dengan batas alir arus seperti yang tertera pada sekring bagian atas. Sekring untuk sistem pengisian berkapasitas 15 Amper. Jangan pernah mengganti dengan sekring yang lebih besar dari semestinya.

 

Regulator Rectifier

Regulator rectifier adalah komponen yang berfungsi untuk menyearahkan arus bolak balik (AC) dari generator serta mengatur tegangan pengisian dan tegangan ke Lampu kepala.

Pemeriksaan tegangan regulasi.

Tegangan regulasi adalah tegangan tertinggi yang diperbolehkan untuk mengisi aki dari hasil pembangkitan tegangan generator. Batas aman dari tegangan pengisian adalah 14,5 Volt.

Cara memeriksa tegangan regulasi :

Hubungkan Voltmeter, hidupkan mesin dan naikkan putaran mesin hingga 5000 rpm, tegangan regulasi terjadi jika voltmeter tidak menunjukkan adanya kenaikan tegangan lagi, hasil pengukuran harus menunjukkan 14,5 Volt. Jika tegangan hasil pembacaan kurang dari semestinya maka lanjutkan pemeriksaan pada soket regulator rectifier terhadap kemungkinan hubungan yang kurang baik pada kaki regulator. Tegangan regulasi yang rendah ini juga dapat disebabkan karena aki yang mengalami kekeringan elektrolit sehingga tegangan diregulasi terlalu rendah.

Pemeriksaan kondisi Regulator rectifier.

Pemeriksaan ini dilakukan secara visual terhadap kondisi soket terhadap karat dan kondisi elektronis sebelum regulator berfungsi.

Sebelum melepas regulator pastikan kunci kontak pada posisi Off. Tarik keluar Conector boot (karet pembungkus soket), kemudian lepas conektor Pin /soket regulator keluar. Jika pembacaan tegangan regulasi diluar spesifikasi pemeriksaan perlu dilanjutkan dengan mengukur rangkaian kabel pada soket regulator

Cek sistem pengisian ini bisa dilakukan secara mandiri di rumah

Related posts