motolineid.com – Apa yang dimaksud dengan pengapian screamer dan big bang yang ada pada MotoGP? dan apakah dari dua jenis pengapian ini akan memberikan perbedaan yang signifikan pada mesin.
Penggantian mesin tipe screamer ke big bang beken setelah Masao Furusawa masuk di tim Yamaha MotoGP sebagai General Manager Yamaha YZR-M1 Project 2004 untuk Valentino Rossi.
“Kami buang jauh-jauh mesin screamer. Screamer bikin feeling pembalap terhadap ban enggak peka. Padahal, saat sesi balap, pembalap dituntut menentukan pilihan ban yang tepat,” bilang Masao Furusawa.
Baca juga : Ini Kelebihan Dari Motor Baru Yamaha Gear 125
Baca juga : Mandalika Racing Team Akan Balapan 2021 Masih Simpang Siur
Itu dikarenakan prinsip pengapian atau pembakaran yang terjadi di mesin screamer sangat rapat.
Tenaga mesin tersalurkan dengan cepat ke roda yang memberikan tenaga melimpah bagi pembalap.
Ternyata keuntungan dari mesin screamer itu menjadi masalah saat MotoGP menggunakan ECU tunggal karena sistem ECU ini tidak sebaik buatan pabrikan masing-masing.
Masalah yang muncul motor jadi terlalu liar dan banyak slide yang terjadi pada roda belakang saat berakselerasi.
Makanya, Honda sendiri rela mengubah mesinnya dari screamer ke big bang untuk mengatasi masalah itu ke tunggangan Marc Marquez.
Sistem pengapian big bang yang agak renggang dibandingkan screamer memberikan jeda tenaga mesin yang terkirim ke roda.
Dengan begitu, ban memiliki sedikit waktu untuk mencengkram sebelum menerima daya lagi yang dikirimkan oleh mesin. Dengan kata lain pengapian big bang mampu mengatasi masalah motor yang liar dan sulit dikendalikan. sim