motoline.id – Gelaran Java Drag Record Seri 2 yang digelar di Sirkuit Lanud Gading, Wonosari, kembali menyuguhkan persaingan sengit antar tim dragrace terbaik. Namun sorotan tajam mengarah ke satu nama: Tim IRPRO Chickencuan ft Bengkel Mobil Semarang, yang tampil gemilang di kelas Bracket 11,5 Detik.
Dengan strategi yang rapi dan mesin yang disetel presisi, tiga pembalap andalan mereka — Dicky, Tyo, dan Panji — berhasil mengamankan posisi 2, 3, dan 4 secara berurutan. Sebuah pencapaian yang membuktikan bukan hanya keberuntungan, tetapi juga kekompakan tim, pengalaman, dan jam terbang tinggi.
Kelas Bracket 11,5 Detik dikenal sebagai kelas yang menuntut akurasi tinggi. Pembalap dituntut menjaga waktu se-presisi mungkin dengan batas 11.500 detik, tanpa melanggar atau terlalu lambat. Di sinilah keunggulan tim IRPRO Chickencuan benar-benar bersinar.
Meski tidak menyentuh podium juara 1, tiga posisi di jajaran terdepan sudah cukup membuat lawan-lawan terpana. Bukan hanya performa individu, tapi kekuatan kolektif dari tim inilah yang jadi senjata utama mereka.“Target kami bukan hanya menang satu pembalap, tapi menempatkan sebanyak mungkin rider di papan atas. Dan itu tercapai,” ungkap Totok bos dari Bengkel Mobil Semarang.
Di kelas Bracket 11 Detik, tim ini nyaris mencuri kemenangan lebih awal. Catatan waktu mereka saat sesi penyisihan sempat membuat heboh: 11.003 detik , nyaris sempurna! Namun sayangnya, mimpi itu harus kandas di babak final akibat jump start, yang mengeliminasi peluang mereka secara otomatis.
Meskipun gagal melaju ke podium di kelas tersebut, penampilan mereka tetap menuai pujian. Sebab nyaris tak ada tim lain yang mampu tampil sedekat itu dengan batas waktu bracket 11,5 detik.
Di balik performa garang tim IRPRO Chickencuan, berdirilah tiga nama yang berperan besar dalam menyusun strategi dan menyempurnakan setingan mobil Daihatsu Grandmax tersebut, Arif Kencip, Huda Cahyo, Miftah. Ketiganya dikenal di kalangan paddock sebagai “trio tuning” yang tidak hanya mengandalkan teori, tapi juga feeling lintasan yang kuat. “Bracket itu seni. Dan untuk tampil konsisten, kami harus tahu karakter mobil, pembalap, dan cuaca. Nggak bisa asal-asalan,” ujar salah satu mekanik.
Meski belum mencicipi podium tertinggi, performa stabil dan formasi tiga besar di kelas Bracket 11,5 Detik sudah cukup membuat Tim IRPRO Chickencuan ft Bengkel Mobil Semarang menjadi tim paling diperhitungkan saat ini.
Di tengah persaingan ketat ratusan peserta, bisa menempatkan tiga rider sekaligus di posisi atas adalah pencapaian luar biasa. Jika tren positif ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin mereka akan menjadi langganan juara di seri-seri mendatang.
Kita tunggu saja.