motoline.id – KTM, pabrikan sepeda motor asal Austria yang selama bertahun-tahun dikenal dengan DNA balapnya yang agresif dan semangat petualangan ekstrem, kini tengah berada dalam masa-masa paling genting dalam sejarah eksistensinya. Mungkin kamu belum dengar kabar ini karena terlalu sibuk memanah atau baru saja kembali dari misi luar angkasa, tapi faktanya, KTM saat ini sedang dalam kondisi goyah secara finansial dan operasional.
Mulai dari masalah produksi, dealer yang megap-megap, pelanggan yang kecewa berat karena isu camshaft, hingga penundaan peluncuran sejumlah motor model 2025, semuanya menjadi bahan perbincangan hangat di industri otomotif roda dua global.
Namun yang membuat banyak orang mengernyitkan dahi adalah kemunculan spy shot dari prototipe yang diduga kuat KTM 690 Adventure R terbaru, yang tertangkap kamera saat diuji di jalan oleh media ADV Pulse. Pertanyaannya: kenapa KTM justru sibuk mengembangkan motor baru di tengah kekacauan yang belum selesai ini?
Pukulan Bertubi-Tubi yang Mengguncang
Awal 2024 menjadi titik balik yang menyakitkan bagi KTM. Diberitakan bahwa perusahaan menghentikan sebagian besar operasional produksinya, dan baru kembali memulai sebagian kecil produksi pada akhir Maret 2025. Namun, hingga kini belum jelas model mana yang benar-benar sudah mulai dirakit, dan mana yang masih tertunda.
Sementara itu, stok sepeda motor model lama masih menumpuk di banyak dealer, dan permintaan terus menurun karena kepercayaan pelanggan telah luntur akibat kasus cacat produksi camshaft yang berdampak pada performa dan daya tahan mesin—sebuah mimpi buruk bagi penggemar motor performa tinggi.
Strategi yang Dipertanyakan: Fokus ke Motor Baru?
Ketika kondisi seperti ini, biasanya perusahaan akan melakukan “damage control”, menyusun ulang lini produk, memperkuat layanan purna jual, dan mengembalikan kepercayaan publik. Tapi tidak demikian dengan KTM.
Sebaliknya, perusahaan tampaknya masih mempertahankan DNA-nya yang keras kepala—mendorong proyek pengembangan sepeda motor baru seperti 690 Adventure R, meskipun proyek itu berisiko tinggi dan bisa menguras sumber daya yang sangat terbatas.
Prototipe motor ini terlihat membawa desain yang segar dan agresif, khas KTM. Namun banyak yang mempertanyakan, apakah ini saat yang tepat untuk mengembangkan motor middleweight adventure baru, terutama yang kemungkinan besar akan dibanderol dengan harga premium, di atas USD 20.000?
Pasalnya, kompetitor seperti Yamaha Tenere 700, Aprilia Tuareg 660, dan Suzuki V-Strom 800 telah menawarkan performa solid dengan harga jauh lebih terjangkau.
Krisis Internal dan Keterbatasan Sumber Daya
Tak bisa dipungkiri, KTM saat ini tidak memiliki kapasitas produksi dan finansial seperti dulu. Perusahaan dikabarkan mengalami pengurangan tenaga kerja, mengurangi jumlah shift produksi, bahkan menunda pembayaran ke beberapa vendor komponen.
Dengan kondisi seperti itu, banyak pihak bertanya-tanya: mengapa mengalokasikan sumber daya yang minim itu untuk menguji prototipe motor baru, bukan menyelesaikan masalah yang sudah ada?
Bahkan loyalis KTM pun mulai mempertanyakan prioritas perusahaan. Di forum komunitas, diskusi mengenai prototipe ini bercampur antara kekaguman akan desain dan kekhawatiran soal masa depan brand yang semakin tidak terprediksi.
Apakah Ini Strategi “Keep Swimming”?
Dalam dunia bisnis, ada istilah “keep swimming”—tetap bergerak maju meski kondisi buruk, layaknya nasihat dari karakter Dory di film animasi Finding Nemo. Bisa jadi KTM mencoba menerapkan filosofi itu. Mungkin saja mereka tidak ingin berhenti total, dan merasa perlu mempertahankan momentum pengembangan untuk menyambut pasar global yang mulai pulih pasca-pandemi dan krisis logistik.
Namun, berbeda dengan brand besar seperti Honda atau Yamaha yang memiliki fondasi keuangan kuat, KTM tidak memiliki banyak ruang untuk kesalahan. Salah strategi bisa membuat perusahaan kehilangan kredibilitas dan kelangsungan hidupnya di pasar yang sangat kompetitif.
690 Adventure R: Harapan atau Risiko?
Meski belum ada informasi resmi dari KTM mengenai spesifikasi 690 Adventure R, banyak yang memperkirakan motor ini akan menggunakan basis mesin LC4 690cc satu silinder yang terkenal ringan namun bertenaga. Jika benar, maka ini akan menjadi motor petualang tangguh dengan karakter khas off-road, yang bisa mengisi celah antara model 390 Adventure dan 890 Adventure.
Namun sayangnya, dalam kondisi sekarang, harga akan menjadi penentu utama, dan reputasi KTM saat ini sedang di ujung tanduk. Apakah publik masih mau membayar mahal untuk motor yang reputasi purna jualnya sedang merosot?
Pelajaran yang Bisa Dipetik
Kisah KTM saat ini adalah refleksi keras tentang pentingnya manajemen prioritas dalam bisnis otomotif modern. Di era di mana konsumen menuntut transparansi, layanan cepat, dan keandalan produk, brand tidak bisa lagi hanya mengandalkan nama besar dan estetika desain.
KTM mungkin berpikir bahwa tetap merilis produk baru adalah cara untuk mempertahankan eksistensi. Tapi jika produk lama belum selesai ditangani, dan pelanggan lama belum diberi kepastian, maka produk baru justru bisa menjadi bumerang.
Kapan Saatnya Bangkit?
Kabar baiknya, jika KTM benar-benar berhasil meluncurkan 690 Adventure R dengan kualitas prima, harga kompetitif, dan didukung layanan purna jual yang membaik, bisa jadi ini adalah batu loncatan untuk bangkit dari keterpurukan.
Namun semuanya bergantung pada bagaimana mereka mengelola kepercayaan yang tersisa. Pasar petualang menengah sangat potensial, tapi hanya bisa ditaklukkan dengan produk yang terjangkau, tangguh, dan mudah dirawat.
KTM saat ini berada dalam fase krusial. Satu langkah salah bisa mempercepat kehancuran, tapi langkah yang tepat bisa jadi titik balik menuju kejayaan baru. Di tengah keraguan dan keterbatasan, KTM memilih untuk tetap melangkah dengan melanjutkan pengembangan produk baru—sebuah keputusan berani yang akan diuji oleh waktu.
Apakah 690 Adventure R akan menjadi penyelamat, atau justru memperburuk situasi? Kita semua hanya bisa menunggu. Satu hal yang pasti, dunia sedang mengamati—dan Mattighofen harus segera membuktikan bahwa mereka masih pantas berada di puncak dunia motor petualang.