motoline.id – Putaran ketiga MotoGP 2025 akan berlangsung akhir pekan ini di Grand Prix Americas, dengan Marc Marquez tiba di Texas dalam performa luar biasa. Juara dunia delapan kali ini mendominasi musim sejauh ini, meraih posisi pole dan kemenangan dalam sprint serta balapan utama di dua putaran pertama. Rekor sempurnanya memberinya keunggulan 16 poin dalam kejuaraan untuk tim pabrikan Ducati.
Dominasi Marquez dan Kesulitan Bagnaia
Sementara Marquez menjadi sorotan utama, rekan setimnya yang juga juara dunia bertahan, Pecco Bagnaia, justru mengalami awal musim yang sulit. Tertinggal 31 poin dari Marquez, Bagnaia belum mampu tampil sebagai penantang utama di belakang rekan setimnya. Hal ini memicu spekulasi bahwa ia mungkin akan kembali menggunakan Ducati GP24 di Austin, sebuah langkah yang bisa menjadi strategi atau justru menunjukkan adanya masalah dalam tim Ducati.
Editor Crash MotoGP, Peter McLaren, memberikan pandangannya, “Ini adalah tanda frustrasi ketika seorang pembalap mulai berbicara tentang mengganti motor. Sulit melihat rekan setimmu tampil luar biasa sementara kamu kesulitan. Akhir pekan ini di Austin akan menjadi ujian besar bagi Bagnaia, karena ini pertama kalinya musim ini kita bisa membandingkan performanya dengan tahun lalu.”
Tidak seperti dua putaran sebelumnya di Argentina dan Thailand—yang memiliki kondisi unik—Circuit of the Americas (COTA) menjadi tolok ukur yang lebih konsisten. Ducati GP24 terbukti sangat kompetitif di trek ini pada 2024, sehingga balapan kali ini akan menjadi ujian sejati bagi kemampuan Bagnaia beradaptasi dengan GP25.
Tekanan Meningkat untuk Bagnaia
Kesulitan Bagnaia semakin terlihat karena bukan hanya Marquez yang tampil gemilang, tetapi juga adiknya, Alex Marquez, yang konsisten lebih cepat dengan Ducati satelit. Jika Bagnaia ingin membalikkan keadaan, ia harus segera membuktikan dirinya sebagai pesaing utama Marquez dan menghentikan dominasi duo bersaudara tersebut.
McLaren menambahkan, “Ketika pembalap lain dengan motor yang sama lebih cepat darimu, tekanannya semakin besar. Tim pasti akan mulai bertanya, ‘Mengapa kamu tidak bisa melakukan apa yang mereka lakukan?’ Akhir pekan ini adalah momen krusial bagi kepercayaan diri Bagnaia.”
Sampai Kapan Bagnaia Bisa Menyalahkan Motor?
Ide untuk kembali ke GP24 memicu perdebatan. Manajer Media Sosial Crash dan pembawa acara podcast, Jordan Moreland, berpendapat bahwa itu bukan langkah yang bijak. “Seharusnya kamu selalu ingin menggunakan spesifikasi terbaru dan mendapatkan pembaruan yang sama dengan rekan setimmu. Kembali ke GP24 bisa mengindikasikan kurangnya kepercayaan pada motor baru.”
Jurnalis Senior Crash, Lewis Duncan, juga menyoroti kecenderungan Bagnaia yang sering mencari alasan eksternal saat mengalami kesulitan. “Kita pernah melihat hal ini sebelumnya. Saat situasi tidak menguntungkannya, Pecco kadang kehilangan fokus. Contohnya saat di COTA beberapa tahun lalu, ketika ia terjatuh dari posisi terdepan dan awalnya menyalahkan motor yang terlalu stabil di bagian depan. Begitu pula dengan insiden visor tear-off di Misano 2020.”
Ducati mengakui ada sesuatu yang belum cocok dengan setelan motor Bagnaia, tetapi belum menemukan jawaban pasti. Masalahnya, pembalap Ducati lainnya tidak mengalami kesulitan serupa dengan GP25.
Akhir Pekan yang Menentukan
Hasil Bagnaia sejauh ini memang tidak buruk, tetapi jarak dengan Marquez sangat mencolok. Di Argentina, ia finis 5,5 detik di belakang rekan setimnya, selisih yang signifikan di kejuaraan yang sangat kompetitif seperti MotoGP.
Duncan menegaskan “Ada batas seberapa lama kamu bisa menyalahkan motor. Pecco adalah juara dunia dua kali, dan pembalap terbaik selalu bisa mengatasi masalah dengan motor mereka. Tidak ada motor yang benar-benar sempurna.”
Grand Prix Americas akhir pekan ini akan menjadi momen penting bagi Bagnaia. Jika ia terus kesulitan sementara Marc dan Alex Marquez tetap tampil gemilang, pertanyaan tentang kemampuannya mengeluarkan potensi maksimal dari Ducati GP25 akan semakin kuat. Ducati masih percaya bahwa Bagnaia bisa kembali ke performa terbaiknya, tetapi waktu terus berjalan, dan ia harus segera membuktikan dirinya sebagai penantang utama untuk gelar MotoGP 2025.
Semua mata tertuju pada Austin. Akankah Marc Marquez memperpanjang dominasinya, atau bisakah Bagnaia akhirnya bangkit dan kembali bersaing dalam perebutan gelar? Jawabannya akan terungkap akhir pekan ini di Circuit of the Americas.