motoline.id – Minat BMW untuk bergabung ke MotoGP semakin meningkat setelah keberhasilan besar di World Superbike Championship 2024, di mana Toprak Razgatlioglu membawa mereka meraih gelar juara dunia. Di sisi lain, Suzuki, yang secara mengejutkan mundur dari MotoGP pada 2022, juga mengisyaratkan kemungkinan untuk kembali ke grid balap.
Namun, untuk bergabung dengan MotoGP, Dorna memiliki aturan ketat. Direktur Olahraga Dorna, Carlos Ezpeleta, menjelaskan kepada Relevo:
“Kejuaraan ini berada di momen yang luar biasa dari sisi olahraga. Tentu, lebih banyak pabrikan bisa menjadi lebih baik. Namun, masuknya pabrikan baru harus sejalan dengan investasi, performa, dan promosi yang dilakukan merek tersebut,” kata Ezpeleta.
MotoGP memiliki batasan 22 pembalap dan 11 tim, sehingga pabrikan baru harus mencapai kesepakatan dengan tim yang sudah ada jika ingin bergabung. “Semua tim memiliki nilai tersendiri. Jika ada yang ingin masuk, mereka harus menjalin kesepakatan dengan salah satu tim ini,” tambahnya.
Untuk menarik pabrikan baru, MotoGP telah menetapkan regulasi teknis yang memungkinkan masuknya pabrikan baru dengan investasi yang lebih wajar. Ini bertujuan agar partisipasi di MotoGP berdampak positif pada bisnis pabrikan tersebut.
Perubahan Besar pada Grid MotoGP 2025
Perubahan signifikan akan terjadi pada grid MotoGP 2025, terutama pada jumlah motor Ducati. Setelah mendominasi dua musim terakhir, jumlah motor Ducati akan berkurang dari delapan menjadi empat, dengan motor pabrikan berkurang dari empat menjadi tiga.
Di sisi lain, Yamaha akan memperbesar kehadirannya di grid dengan merekrut tim satelit Pramac dari Ducati, menggandakan jumlah motor mereka dari dua menjadi empat.
Ezpeleta menekankan bahwa Dorna tetap mengedepankan filosofi regulasi olahraga dan teknis untuk mencapai keseimbangan kompetisi. “Kami selalu berupaya menciptakan kesetaraan. Tahun ini, Jorge [Martin] menjadi juara, dan perbedaan antara tim-tim kini jauh lebih kecil dibandingkan beberapa tahun lalu,” ujarnya.
MotoGP kini semakin terbuka untuk pabrikan baru, tetapi dengan syarat ketat yang memastikan kompetisi tetap seimbang dan terorganisir. Apakah BMW dan Suzuki akan mengambil tantangan ini? Hanya waktu yang akan menjawab.