Empat Generasi Yamaha RX-King: Evolusi Sang Raja Jalanan

Generasi Yamaha RX-King

motoline.id – Yamaha RX-King bukan sekadar sepeda motor. Ia adalah simbol kecepatan, kebebasan, dan keberanian yang membekas dalam memori otomotif Indonesia. Dikenal dengan suara knalpot khas yang melengking dan tenaga eksplosif dari mesin 2 tak, generasi Yamaha RX-King menjelma menjadi ikon jalanan pada era 80-an hingga 2000-an. Bahkan, motor ini sempat mendapat julukan “motor jambret” karena sering dikaitkan dengan aksi kejahatan akibat performanya yang sangat lincah dan cepat.

Dalam sejarahnya, RX-King dapat diklasifikasikan ke dalam empat generasi utama, masing-masing dengan karakter dan inovasi tersendiri. Berikut penelusuran unik dari evolusi sang legenda jalanan Indonesia:

Read More

1. Yamaha RX-King Cobra (1982–1995)

Generasi pertama yang mencuri perhatian publik Indonesia. Mulai dirakit tahun 1982 dan resmi dipasarkan pada 1983, RX-King Cobra merupakan hasil riset mendalam Yamaha terhadap kebutuhan konsumen Indonesia: motor tangguh, irit, dan cepat. Motor ini menyempurnakan pendahulunya, RX-K, dengan teknologi YEIS (Yamaha Energy Induction System) untuk efisiensi bahan bakar hingga 15%.

Nama “Cobra” merujuk pada desain tangki dan setangnya yang menyerupai ular kobra siap menyerang. Emblem KING tertanam di bodi, mengukuhkan posisinya sebagai raja. RX-King Cobra menggunakan mesin 132 cc 2-tak dengan tenaga 18,2 dk dan torsi 15,1 Nm.


2. Yamaha RX-King Master (1995–2000)

Generasi kedua ini sering disebut sebagai transisi dari “Cobra” menuju era modern RX-King. Ciri khas utamanya adalah penggunaan teknologi YCLS (Yamaha Computerized Lubrication System) pada unit rakitan 1995–1997. Sistem ini membantu mengontrol pelumasan mesin, namun karena mengandalkan suplai listrik dari aki, banyak yang mengalami gangguan dan akhirnya teknologi ini dihentikan pada 1998.

RX-King Master dirakit sepenuhnya di Indonesia, menandai pergeseran produksi dari Jepang ke Tanah Air. Mesin masih mempertahankan konfigurasi 132 cc, namun dengan perbaikan komponen untuk durabilitas dan akselerasi yang lebih mulus.


3. Yamaha RX-King Facelift (2001–2006)

Masuk ke generasi ketiga, RX-King mendapatkan sentuhan desain yang lebih modern. Perubahan paling mencolok adalah bentuk headlamp oval dan penggunaan kaliper rem depan 2 piston, yang meningkatkan keamanan pengereman. Motor ini tetap mengusung mesin 2-tak 132 cc, dengan tenaga maksimum 18,5 PS di 9.000 rpm dan torsi 1,54 kgf.m di 8.000 rpm.

Dari sisi sasis, RX-King memakai rangka Double Cradle yang kokoh, tangki BBM 9,5 liter, dan bobot hanya 100 kg. Suspensi depan teleskopik dan belakang dual shockbreaker tetap menjadi andalan kenyamanan berkendara.


4. Yamaha New RX-King (2006–2009)

Inilah generasi terakhir sebelum produksi dihentikan pada Februari 2009. New RX-King tampil lebih bersih secara emisi berkat catalytic converter pada knalpot dan AIS (Air Induction System), menjadikannya sedikit lebih ramah lingkungan.

Desain kembali mengusung lampu depan bulat, mengingatkan pada RX100 dan RX125 era awal. Spesifikasi mesin tak berubah drastis—masih 132 cc 2 tak—namun penyempurnaan sistem pembakaran dan pelumasan memberikan pengalaman berkendara yang lebih stabil. Karena produksinya terbatas, unit RX-King tahun 2009 kini diburu kolektor dan harganya meroket tajam.


Fakta Menarik RX-King yang Jarang Diketahui

  1. RX-King hanya dipasarkan di Indonesia secara resmi, meski dirakit dari CKD Jepang sejak 1982.

  2. Produk rakitan 1982 sebenarnya sudah beredar di Sumatera sebelum peluncuran resmi 1983.

  3. Meskipun di STNK tertulis RXK 135C, emblem asli dari pabrik tetap mencantumkan “RX-King”.

  4. Tahun 2006 disebut sebagai masa suram penjualan RX-King, hingga akhirnya diluncurkan New RX-King.

  5. Warna biru metalik RX-King tahun 2004 dan edisi Gold tahun 2002 kini jadi incaran para kolektor.


Spesifikasi Inti Yamaha RX-King (1983–2006)

  • Mesin: 2 Langkah, 132 cc, karburator Mikuni VM26

  • Tenaga: 18,5 PS @ 9.000 rpm

  • Torsi: 1,54 kgf.m @ 8.000 rpm

  • Transmisi: Manual 5-percepatan

  • Suspensi: Teleskopik depan, swing arm belakang

  • Rem: Cakram depan (double piston), tromol belakang

  • Kapasitas tangki: 9,5 liter

  • Berat kosong: 100 kg

RX-King, Motor yang Tak Pernah Mati

Meski sudah berhenti diproduksi lebih dari satu dekade lalu, Yamaha RX-King tetap hidup dalam semangat para pecintanya. Komunitas RX-King di seluruh Indonesia masih aktif mengadakan touring, kontes restorasi, hingga lelang unit edisi langka.

RX-King bukan hanya motor, tapi warisan budaya otomotif Indonesia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *