motoline.id – Chery Sales Indonesia (CSI) kembali membuktikan keseriusannya dalam menggarap pasar kendaraan elektrifikasi di Tanah Air. Setelah sukses meluncurkan Chery Tiggo 8 CSH Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) pada Mei lalu, kini perusahaan bersiap memperluas jajaran produknya dengan menghadirkan Tiggo Cross Hybrid, model yang disebut-sebut sebagai strong hybrid dan siap menjadi penantang serius di segmen hybrid menengah.
Tiggo 8 CSH Cetak Rekor Pemesanan
Hanya dalam waktu singkat sejak peluncurannya, Tiggo 8 CSH mencatat lebih dari 2.000 Surat Pemesanan Kendaraan (SPK). Angka tersebut mencerminkan antusiasme pasar terhadap model PHEV berkapasitas tujuh penumpang ini yang menawarkan kombinasi teknologi modern, efisiensi bahan bakar, dan performa tangguh.
“Penerimaan pasar sangat positif. Ini membuktikan bahwa masyarakat Indonesia semakin terbuka terhadap teknologi elektrifikasi, terutama PHEV yang memberikan fleksibilitas maksimal,” ujar Zeng Shuo, Country Director PT CSI, dalam acara di kawasan PIK 2, Tangerang, Banten (17/6).
Tiggo Cross Hybrid Siap Ramaikan GIIAS 2025
Melihat potensi besar di segmen hybrid, Chery tengah mempersiapkan kehadiran model baru: Tiggo Cross Hybrid, yang mengusung teknologi strong hybrid. Berbeda dari hybrid ringan (mild hybrid), strong hybrid memungkinkan mobil berjalan murni dengan tenaga listrik dalam kondisi tertentu, mirip seperti yang ditawarkan oleh Toyota Zenix Hybrid.
“Ada kemungkinan (masuk Indonesia), tidak lama. Ditunggu saja, mudah-mudahan doanya terkabul,” tutur Zeng Shuo, memberikan sinyal kuat bahwa peluncuran sudah dekat.
Tiggo Cross Hybrid diperkirakan akan melakukan debut di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang akan digelar pada akhir Juli mendatang. Perkiraan ini diperkuat oleh pernyataan Budi Darmawan, Sales Director PT CSI, yang mengatakan bahwa akan ada banyak produk baru di GIIAS tahun ini.
“Pasti ada produk baru. Tapi belum bisa kami sebutkan detailnya. Nanti ada yang hybrid dan non-hybrid,” kata Budi sambil tersenyum.
Teknologi Strong Hybrid: Ramah Lingkungan dan Bertenaga
Dengan status sebagai strong hybrid, Tiggo Cross Hybrid digadang-gadang memiliki kemampuan mendekati kendaraan listrik murni dalam efisiensi dan emisi rendah, namun tetap mempertahankan kepraktisan mobil berbahan bakar bensin. Teknologi ini semakin relevan di tengah tren global menuju mobilitas ramah lingkungan dan target pemerintah Indonesia untuk menekan emisi karbon.
Chery sendiri memastikan bahwa teknologi yang dibenamkan pada Tiggo Cross Hybrid sudah lolos tahap pengujian dan siap bersaing dengan nama besar lain di pasar Indonesia.
Produksi Lokal Jadi Kunci
Menariknya, Tiggo Cross Hybrid sudah lebih dulu dipasarkan di Malaysia dan Australia, dan kabarnya akan dirakit secara lokal di Malaysia. Hal ini membuka peluang besar bagi CSI untuk membawa model tersebut dengan harga yang kompetitif di pasar Indonesia, terutama jika produksi regional memungkinkan efisiensi bea masuk dan logistik.
Chery juga mengindikasikan kemungkinan kerja sama produksi atau perakitan lokal di Indonesia sebagai bagian dari strategi jangka panjang mereka di kawasan Asia Tenggara.
Menantang Zenix dan HR-V Hybrid
Kehadiran Tiggo Cross Hybrid nantinya akan membuat pasar semakin kompetitif, terutama di segmen SUV hybrid yang kini masih didominasi oleh Toyota Zenix Hybrid dan Honda HR-V e:HEV. Namun, dengan rekam jejak positif Tiggo 8 CSH dan reputasi global Chery, banyak pihak percaya bahwa Tiggo Cross Hybrid akan menjadi lawan tangguh di kelasnya.
Apalagi jika Chery mampu mempertahankan harga kompetitif dan layanan purna jual yang mumpuni, bukan tidak mungkin Tiggo Cross Hybrid akan menggoyang dominasi merek-merek Jepang di pasar hybrid Indonesia.
Strategi Jangka Panjang Chery di Indonesia
Langkah agresif Chery melalui peluncuran produk elektrifikasi ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah pasar strategis. Dengan semakin tingginya kesadaran akan kendaraan ramah lingkungan, ditambah dukungan regulasi dari pemerintah, momentum ini menjadi peluang emas bagi merek seperti Chery.
Selain kendaraan hybrid, Chery juga telah menyatakan ketertarikannya untuk menghadirkan lini kendaraan listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV) dalam waktu dekat. Dengan berbagai lini produk yang sudah dirancang sesuai kebutuhan pasar Asia, strategi elektrifikasi Chery tampaknya bukan sekadar sesaat, tapi merupakan bagian dari visi jangka panjang mereka.
Chery Tiggo 8 CSH telah membuktikan diri sebagai salah satu pemain utama di pasar PHEV Indonesia dengan mencetak 2.000 SPK hanya dalam sebulan lebih. Kini, semua mata tertuju pada kehadiran Tiggo Cross Hybrid, sang strong hybrid yang digadang-gadang menjadi bintang baru di GIIAS 2025.
Jika sukses, bukan tidak mungkin Chery akan menjadi salah satu pemimpin dalam transisi otomotif Indonesia menuju era elektrifikasi. Satu hal yang pasti: pasar hybrid Indonesia akan semakin panas dan menarik untuk diikuti.