motoline.id — Kejutan hadir di Race 1 kelas Bebek 2T 125cc Standar Expert dalam gelaran Superchallenge Superprix Putaran 1 di Sirkuit Mijen. Di tengah dominasi Yamaha yang menguasai posisi terdepan, sosok M. Nurgiantoro berhasil tampil mencuri perhatian dengan membawa Suzuki finis di posisi kelima.
Hasil ini bukan hanya membanggakan, tapi juga membuktikan bahwa Suzuki belum habis. Motor bermesin dua langkah itu tampil kompetitif meskipun secara teknis masih berada di bawah Yamaha dari sisi akselerasi bawah hingga menengah.
Kunci keberhasilan ini ternyata berada di balik layar, tepatnya di tangan dingin Satrio, mekanik utama dari Arspeed. Dalam wawancaranya, Satrio mengungkapkan bahwa salah satu tantangan terbesar motor Suzuki adalah lemahnya performa di putaran bawah-menengah.
“Secara dasar, Suzuki memang kalah di bawah-menengah. Tapi kita coba akali dengan velocity stack buatan sendiri dan kita juga rancang ulang knalpot-nya khusus untuk karakter sirkuit Mijen,” jelas Satrio.
Strategi tersebut terbukti jitu. Karakter knalpot baru yang mampu menyeimbangkan back pressure dengan kebutuhan RPM atas membuat motor tetap responsif, terutama di tikungan cepat dan sektor-sektor akhir lintasan. Ditambah dengan velocity stack yang dirancang secara presisi, Suzuki mampu mengimbangi bahkan menekan rival-rivalnya di lintasan lurus.
Finish di posisi kelima mungkin terlihat biasa, tapi dalam konteks balapan yang didominasi pabrikan kuat seperti Yamaha, hasil tersebut adalah sebuah sinyal kebangkitan. Di tengah barisan pembalap yang diperkuat motor-motor dengan dukungan teknologi mutakhir, M. Nurgiantoro dan Suzuki menunjukkan bahwa kerja keras, strategi teknis, dan keberanian bertarung tetap bisa menciptakan hasil luar biasa.
Tak hanya itu, keberhasilan ini juga menandai potensi besar bagi Suzuki di sisa musim. Banyak pihak kini mulai melirik kembali potensi mesin Suzuki 2-tak 125cc, terutama jika tim-tim lain mampu melakukan pendekatan teknis serupa seperti yang dilakukan Arspeed.
Dengan hasil Race 1 yang cukup memuaskan, tim M. Nurgiantoro dipastikan akan terus mengembangkan setup motor demi memperbaiki posisi di race berikutnya. “Masih banyak yang bisa dieksplor. Kita optimis, asal konsisten dan tetap berinovasi,” tambah Satrio.
Superchallenge Superprix 2025 memang baru dimulai, tapi kejutan dari Suzuki ini sudah menjadi salah satu sorotan utama. Dalam dunia balap yang semakin kompetitif, kemenangan tidak selalu tentang posisi pertama — kadang, posisi kelima pun bisa terasa seperti juara, jika diperjuangkan dengan cara yang luar biasa.