Trial Game Dirt Seri I Semarang 2025: Banjir Lumpur, Adu Nyali, dan Bakat Baru yang Muncul ke Permukaan

Trial Game Dirt Seri I Semarang 2025

motoline.id — Kota Lumpia kembali bergemuruh, bukan karena festival kuliner atau parade budaya, melainkan oleh deru mesin dan teriakan penonton di Lapangan Garnisun Kalisari. Seri perdana Trial Game Dirt seri 1 Semarang 2025 resmi dibuka, mempertemukan para pebalap motocross dan grasstrack terbaik dari penjuru negeri dalam satu medan ekstrem yang licin, berlumpur, dan menantang adrenalin.

Hujan deras yang mengguyur Semarang pada hari pertama, Jumat (23/5), seolah menjadi salam pembuka yang menyambut para peserta dengan tantangan ekstra. Namun, tak satu pun dari 56 starter di tiga kelas utama gentar menghadapi rintangan. Justru, suasana sirkuit yang becek dan sarat lumpur justru memanaskan tensi kompetisi dan memancing decak kagum dari penonton yang memadati area lintasan.

Read More

Abed Nego Antoro, sosok di balik Genta Auto & Sport sekaligus Ketua Panitia, menyebut antusiasme peserta dan pengunjung di luar dugaan. “Kami senang bisa memulai musim 2025 di Semarang. Meski diguyur hujan, atmosfer tetap panas. Ini jadi bukti kecintaan publik terhadap balap tanah nasional semakin tinggi,” ungkapnya.

Seri perdana ini bukan hanya soal skill mengendalikan motor di lintasan licin. Ada dinamika menarik dalam persaingan antar rider. Nama-nama baru yang mulai menyita perhatian seperti Hilman Maksum, Farhan Hendro, dan Farudila Adam menunjukkan tajinya. Mereka tampil trengginas dan mampu memberi tekanan pada pembalap papan atas seperti Ananda Rigi, Lantian Juan, dan M Zidane.

Kombinasi pembalap muda berbakat dengan para senior membuat balapan di Heat 1 dan Heat 2 pada Sabtu malam (24/5) berlangsung ketat. Ketiga kelas yang dilombakan — FFA Open, Campuran Open, dan Campuran Non Seeded — jadi ajang pembuktian siapa yang paling siap secara teknik, fisik, dan mental.

Seperti tradisi Trial Game Dirt, setiap seri selalu menghadirkan obstacle yang tak hanya ekstrem, tapi juga unik. Tahun ini, pengunjung kembali disuguhi tantangan-tantangan legendaris seperti Big Foot Jump, Double Car Jump, hingga Giant Table Top. Namun yang paling menyita perhatian adalah obstacle baru berupa dua tikungan tajam menggantikan trek speed yang biasa menjadi ruang bagi para pembalap memacu gas penuh.

“Dua tikungan ini membuat para rider berpikir ulang soal strategi. Tak bisa asal ngebut, harus presisi dan punya kontrol tinggi,” ujar salah satu juri teknis.

Selain tantangan teknis, penataan sirkuit juga dirancang spektakuler dengan pencahayaan malam yang menciptakan nuansa arena gladiator. Penonton pun larut dalam atmosfer pertarungan para rider yang berani menaklukkan lintasan layaknya medan pertempuran.

Trial Game Dirt 2025 terdiri dari lima seri. Setelah Semarang, kompetisi akan bergulir ke Sidoarjo, Bandung, Probolinggo, dan puncaknya akan digelar megah di Kota Solo sebagai seri final. Menurut Abed, setiap kota memiliki tantangan berbeda, dan Genta Auto & Sport sudah menyiapkan kejutan di setiap seri.

“Semarang baru pemanasan. Kami akan terus tingkatkan tantangan dan kualitas show di kota-kota berikutnya. Harapannya, tiap seri tak hanya jadi ajang kompetisi, tapi juga hiburan bermutu bagi keluarga dan penggemar motorsport,” tutup Abed.

Salah satu fenomena menarik dari Seri I ini adalah banyaknya mata tertuju pada para pendatang baru yang tampil meyakinkan. Mereka bukan sekadar penggembira, tapi mulai mengancam dominasi para langganan podium. Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin musim 2025 akan menjadi titik balik regenerasi di dunia motocross dan grasstrack nasional.

Para pencinta balap trail pun tak sabar menantikan seri berikutnya di Sidoarjo. Satu hal yang pasti: Trial Game Dirt 2025 telah menyalakan kembali api persaingan dan memunculkan harapan baru di atas lintasan penuh lumpur.

 

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *