Kebiasaan Aneh Valentino Rossi yang Tak Terlupakan, Dibeberkan Randy Mamola

Kebiasaan Aneh Valentino Rossi

 

motoline.id – Legenda MotoGP Valentino Rossi dikenal bukan hanya karena prestasinya yang luar biasa di lintasan, tetapi juga karena kebiasaan-kebiasaan unik yang ia lakukan sebelum balapan. Baru-baru ini, legenda lainnya, Randy Mamola, mengungkap sisi menarik dari Rossi yang mungkin tidak diketahui banyak orang, yaitu kebiasaan aneh Valentino Rossi yang selalu ia lakukan sebelum naik motor.

Read More

Mamola, mantan pembalap dengan 13 kemenangan di kelas utama dan empat kali runner-up dunia, telah lama pensiun dari balapan aktif. Namun, kiprahnya di dunia MotoGP tidak berhenti di situ. Ia tetap terlibat sebagai test rider dan komentator, dan memiliki kesempatan mengamati langsung kebiasaan para pembalap top dunia, termasuk Rossi.

Dalam wawancara eksklusif bersama Motorsport.com, Mamola mengaku bahwa Rossi adalah pembalap dengan ritual pra-balap paling aneh yang pernah ia lihat.

Kebiasaan Aneh “The Doctor”

“Ketika kamu memperhatikan Valentino sebelum balapan, dia punya banyak kebiasaan aneh,” ungkap Mamola. “Dia menyentuh telinganya sebelum keluar dari garasi, lalu menyentuh kedua lututnya sebelum melangkah melewati garis.”

Tak berhenti sampai di situ, Mamola bahkan menyebut bahwa Rossi mirip seperti petenis Rafael Nadal soal ritual pakaian.

“Dia juga menarik-narik celana dalamnya, entah itu boxer atau G-string!” katanya sambil tertawa. “Itu terlihat aneh, tapi itu memang gaya Rossi.”

Kebiasaan tersebut sudah menjadi bagian dari identitas Rossi di mata penggemar. Bahkan pihak penyelenggara MotoGP, Dorna, sering merekam momen-momen itu dan menayangkannya setiap akhir pekan balap.

“Saya pernah bilang ke Dorna, ‘Kenapa kalian rekam ini setiap pekan?’ Mereka jawab, ‘Karena itu Rossi’. Ya, tapi cukup satu kali seminggu juga cukup!” kenang Mamola.

Memegang Footpeg: Simbol Fokus Rossi

Salah satu ritual Rossi yang paling terkenal adalah berjongkok di samping motornya dan memegang footpeg (tatakan kaki) sebelum naik ke atas motor. Bagi banyak orang ini terlihat seperti tindakan sepele. Tapi bagi Rossi, itu adalah bagian dari proses mentalnya untuk menyatu dengan mesin.

Menariknya, Mamola mengaku pernah meniru ritual ini saat mendapat kesempatan menguji motor Yamaha milik Rossi di Valencia.

“Setiap kali saya menunggangi Yamaha milik Valentino, saya ikut jongkok dan memegang footpeg-nya. Kru bilang ke saya, ‘Kalau kamu jatuh, kami bakal marah besar!’ Saya bilang, ‘Tenang saja, ini akan mencegah saya jatuh!’” ujar Mamola sambil tertawa.

Meski dilakukan setengah bercanda, sikap Mamola menunjukkan rasa hormat yang besar terhadap kebiasaan Rossi dan bagaimana hal-hal kecil bisa memengaruhi mindset pembalap sebelum bertarung di lintasan.

Superstisi Tak Hanya Milik Rossi

Ritual aneh dan superstisi ternyata bukan hanya milik Rossi. Mamola juga menceritakan kisah lucu dari pembalap legendaris asal Inggris, Mick Grant, yang pernah memenangkan Isle of Man TT sebanyak tujuh kali.

“Dalam sebuah artikel majalah Inggris yang membahas soal superstisi, Mick Grant disebut sebagai pembalap yang punya kebiasaan unik,” kata Mamola. “Kalau dia menjatuhkan sarung tangannya saat mengenakan perlengkapan balap, dia merasa tidak boleh memungutnya sendiri. Harus orang lain yang mengambilkannya.”

Bagi Mamola, kebiasaan ini terdengar lucu namun membekas.

“Sampai sekarang, kalau saya menjatuhkan sarung tangan saat berpakaian, saya selalu ingat betapa ‘konyolnya’ Mick Grant. Tapi saya tetap mengambilnya sendiri,” ujarnya.

Antara Keyakinan, Fokus, dan Tradisi Balap

Dalam dunia balap motor yang sangat kompetitif dan berisiko tinggi, tak sedikit pembalap yang memiliki kebiasaan unik sebagai bentuk keyakinan atau pengalihan rasa gugup. Entah itu sekadar menyentuh bagian tertentu dari motor, mengenakan perlengkapan dalam urutan tertentu, atau menghindari tindakan yang dianggap “pembawa sial”.

Valentino Rossi adalah contoh paling ikonik dari fenomena ini. Meskipun kebiasaannya terkesan aneh, tak bisa dipungkiri bahwa hal-hal tersebut turut membentuk karakter dan konsistensi sang juara dunia sembilan kali itu.

Ritual-ritual ini mungkin tidak berpengaruh secara teknis terhadap performa motor atau hasil balapan, namun secara psikologis, mereka menjadi bagian dari proses pembentukan fokus dan kesiapan mental pembalap.

Bahkan, para penggemar MotoGP yang mengikuti karier Rossi dari awal hingga pensiun bisa dengan mudah mengingat momen-momen ketika ia menyentuh footpeg, memeriksa sarung tangan, hingga melakukan “tarian kecil” sebelum naik ke motornya. Semua itu adalah bagian dari pertunjukan Rossi sebagai entertainer sekaligus pembalap.

Jejak Abadi Rossi di MotoGP

Kini setelah pensiun, Valentino Rossi tetap menjadi ikon yang tak tergantikan. Tim miliknya, VR46 Racing Team, kini bersaing di MotoGP dengan pembalap muda seperti Marco Bezzecchi dan Fabio Di Giannantonio. Meski tidak lagi balapan, semangat dan warisan Rossi tetap hidup di paddock.

Cerita-cerita seperti yang dibagikan oleh Randy Mamola menjadi bukti bahwa sosok Rossi lebih dari sekadar angka dan gelar. Ia adalah karakter penuh warna yang menghadirkan dimensi hiburan dan kedekatan emosional bagi jutaan penggemar di seluruh dunia.

Dari ritual aneh hingga aksi luar biasa di lintasan, warisan Rossi akan terus hidup, baik dalam ingatan rekan-rekan pembalap, tim, hingga para penggemar yang selalu menunggu “aksi kecil” dari sang maestro sebelum lampu start menyala.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *