GIIAS 2025 Siap Dongkrak Industri Otomotif Nasional di Tengah Lesunya Penjualan Kuartal Pertama

GIIAS 2025

motoline.id – Pameran otomotif terbesar di Indonesia, Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, dipastikan akan kembali digelar pada 24 Juli hingga 3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang, Banten. Pameran ini diharapkan menjadi momentum penting untuk membangkitkan gairah industri otomotif nasional yang tengah mengalami perlambatan penjualan di awal tahun.

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesale di bulan Maret 2025 hanya mencapai 70.892 unit. Angka tersebut mengalami penurunan sebesar 5,1 persen dibandingkan Maret 2024, yang mencatatkan angka penjualan sebesar 74.720 unit. Penurunan ini memperkuat tren perlambatan penjualan yang telah berlangsung sejak awal tahun.

Read More

Namun, di tengah tantangan tersebut, GIIAS 2025 hadir membawa angin segar. Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi, menyatakan bahwa industri otomotif Indonesia masih memiliki ruang untuk berkembang, asalkan tetap menjaga optimisme, kewaspadaan, dan rasionalitas dalam mengambil langkah ke depan.

“Salah satu langkah konkret untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan industri ini adalah dengan terus mendorong permintaan pasar, baik di dalam negeri maupun ekspor,” ujar Nangoi dalam acara halal bihalal bersama media, Rabu (16/4/2025) di Jakarta.

GIIAS: Lebih dari Sekadar Pameran

GIIAS bukan hanya sekadar ajang pameran otomotif. Event tahunan ini telah menjadi barometer penting bagi tren otomotif Tanah Air, serta menjadi wadah bagi peluncuran teknologi baru, mobil konsep, hingga berbagai inovasi kendaraan berbasis elektrifikasi.

Tahun ini, GIIAS 2025 menjadi penyelenggaraan ke-32 yang digelar oleh Gaikindo, dan tercatat akan diikuti oleh lebih dari 55 merek otomotif global. Partisipasi ini mencakup segmen kendaraan penumpang, kendaraan komersial, sepeda motor, karoseri, serta ratusan pelaku industri pendukung otomotif seperti komponen, pelumas, dan aksesori.

“Kami percaya bahwa semakin banyaknya merek yang berpartisipasi akan memperkuat posisi GIIAS sebagai ajang otomotif paling komprehensif di kawasan Asia Tenggara,” tambah Nangoi.

Optimisme di Tengah Tantangan Global

Meski secara nasional terjadi penurunan penjualan, industri otomotif Indonesia masih memiliki potensi besar. Indonesia saat ini mengekspor kendaraan ke lebih dari 90 negara, menjadikannya salah satu pemain utama dalam rantai pasok kendaraan global.

Tak hanya itu, Indonesia juga masih menjadi destinasi favorit investasi bagi merek-merek otomotif dunia. Menurut Nangoi, sejumlah brand otomotif internasional tengah dalam proses penjajakan untuk masuk ke pasar Indonesia, seiring dengan meningkatnya daya saing regulasi dan dukungan infrastruktur otomotif dari pemerintah.

“Selama mereka mematuhi regulasi yang berlaku, Gaikindo menyambut baik kehadiran pemain baru di industri ini. Semakin banyak investasi yang masuk, semakin tinggi pula tingkat produksi dan aktivitas ekonomi sektor otomotif,” tegasnya.

Inovasi dan Elektrifikasi Jadi Sorotan

Salah satu fokus utama GIIAS 2025 adalah kendaraan listrik dan teknologi ramah lingkungan. Sejumlah pabrikan otomotif telah mengumumkan bahwa mereka akan memperkenalkan model kendaraan elektrifikasi terbaru di ajang ini, termasuk mobil listrik murni, hybrid, dan plug-in hybrid.

Merek seperti Neta, BYD, dan Wuling dikabarkan siap meluncurkan lini mobil listrik terbarunya selama pameran berlangsung. Bahkan, Neta telah mengonfirmasi akan memperkenalkan dua model EV terbaru, dengan salah satunya akan melakukan debut perdana di GIIAS 2025.

Gaikindo melihat tren elektrifikasi sebagai peluang besar untuk masa depan industri otomotif. GIIAS 2025 akan menyediakan area khusus Electric Vehicle (EV) Test Drive, di mana pengunjung bisa merasakan langsung sensasi mengemudikan kendaraan listrik berbagai merek.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya melihat, tapi juga mencoba teknologi masa depan ini secara langsung,” ujar Nangoi.

Infrastruktur Jadi Kunci

Selain memperkenalkan kendaraan baru, GIIAS juga menjadi panggung bagi pengembangan infrastruktur pendukung industri otomotif, terutama yang berkaitan dengan kendaraan listrik. Perusahaan penyedia stasiun pengisian daya, teknologi baterai, hingga software manajemen kendaraan pintar akan turut meramaikan pameran ini.

Gaikindo menyadari bahwa tantangan utama dalam adopsi kendaraan listrik di Indonesia bukan hanya pada harga kendaraan, tapi juga ketersediaan infrastruktur. Oleh karena itu, GIIAS menjadi sarana strategis untuk menyatukan semua pihak—produsen, konsumen, pemerintah, dan swasta—dalam membangun ekosistem kendaraan listrik nasional.

Edukasi dan Pengalaman Interaktif

Tak hanya menghadirkan mobil-mobil terbaru, GIIAS 2025 juga akan menyediakan berbagai aktivitas edukatif dan interaktif untuk pengunjung. Mulai dari seminar otomotif, talkshow bersama pelaku industri, hingga kegiatan seru untuk keluarga dan anak-anak.

Pengalaman pengunjung juga akan ditingkatkan lewat teknologi digital. Tiket masuk, informasi pameran, serta interaksi dengan brand akan tersedia melalui aplikasi resmi GIIAS, membuat pengunjung bisa merencanakan kunjungan mereka dengan lebih mudah dan nyaman.

Bahkan, tahun ini GIIAS akan mengadopsi teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) di beberapa booth peserta, memberikan pengalaman digital interaktif yang menarik.

Mendorong Industri Pendukung dan UMKM

Tak hanya fokus pada produsen kendaraan besar, GIIAS juga turut mendorong pertumbuhan industri pendukung otomotif lokal. Dalam pameran ini, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor otomotif akan diberi ruang untuk menampilkan produk mereka.

Langkah ini sejalan dengan semangat pemerintah dalam memperkuat rantai pasok lokal dan memperluas jangkauan industri otomotif hingga ke daerah-daerah. Dengan meningkatnya keterlibatan UMKM, efek domino dari pertumbuhan industri otomotif akan dirasakan lebih merata.

Proyeksi Positif untuk Paruh Kedua 2025

Dengan kehadiran GIIAS 2025, Gaikindo berharap tren penjualan otomotif nasional akan kembali membaik di semester kedua tahun ini. Pameran ini diyakini akan memberikan dorongan signifikan terhadap permintaan konsumen serta memperkuat optimisme industri.

Selain itu, peluncuran berbagai model baru dan adopsi teknologi ramah lingkungan diharapkan mampu menarik minat masyarakat untuk melakukan pembelian kendaraan baru.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *