Yamaha Hadapi Tantangan di MotoGP 2025: Alex Rins Nilai Perkembangan Minim

Yamaha Hadapi Tantangan

motoline.id – Yamaha hadapi tantangan dan kesulitan dalam seri pembuka MotoGP 2025 di Buriram, Thailand. Setelah menunjukkan performa menjanjikan di sesi pramusim, tim berlambang garpu tala ini gagal mengulang hasil positifnya pada balapan perdana musim ini. Alex Rins, yang bergabung dengan Yamaha untuk musim 2025, mengungkapkan bahwa motor terbaru Yamaha hanya mengalami peningkatan yang sangat kecil dibandingkan musim lalu.

Performa Yamaha di Buriram: Harapan yang Pupus

Balapan di Sirkuit Internasional Chang menjadi ujian berat bagi Yamaha. Pramac Racing yang menggunakan motor serupa berhasil menempatkan Jack Miller di posisi keempat saat kualifikasi, namun ia harus puas finis di posisi ke-11 akibat masalah fairing yang longgar. Fabio Quartararo, juara dunia 2021, juga mengalami kesulitan besar, turun dari posisi ke-10 di awal balapan menjadi posisi ke-15 di akhir balapan karena kurangnya daya cengkeram ban.

Read More

Miguel Oliveira yang juga mengendarai motor Yamaha M1 dari tim Pramac finis di posisi ke-14, sementara Alex Rins bahkan gagal meraih poin setelah hanya mampu finis di posisi ke-17. Yamaha masih bergulat dengan masalah klasik mereka, yaitu kurangnya traksi, yang semakin diperparah dengan penggunaan ban belakang Michelin dengan konstruksi lebih kaku untuk balapan ini.

Rins: “Saya Berada di 100% Setiap Lap”

Setelah balapan, Rins mengungkapkan bahwa ia memberikan performa maksimal di setiap lap, tetapi tetap mengalami kesulitan besar, terutama di putaran-putaran terakhir. “Melihat performa hari ini, dibandingkan kemarin kami memang mengalami sedikit peningkatan. Saya bisa memperlambat motor dengan lebih baik dan masuk ke tikungan lebih baik dibandingkan dengan balapan sprint kemarin,” ujar Rins.

Namun, ia menambahkan bahwa usahanya yang 100% di setiap lap membuatnya sulit mengelola kondisi motornya di penghujung balapan. “Empat lap terakhir, di tikungan keempat saya kehilangan grip depan sepenuhnya. Sejak saat itu hingga garis finis, saya kesulitan mengontrol motor,” kata Rins.

Menurutnya, performa ini bukanlah hasil yang diinginkan para pembalap Yamaha. “Jack finis di posisi ke-11, empat lap menjelang akhir saya berada di posisi ke-14, Fabio ke-15, Miguel ke-14, dan saya akhirnya ke-17. Kami harus mengumpulkan semua informasi, menganalisisnya, dan mencari cara untuk meningkatkannya,” tambahnya.

Tantangan Yamaha di Argentina

Setelah hasil mengecewakan di Thailand, Rins mengungkapkan kekhawatirannya terhadap seri selanjutnya di Argentina. Ia menyebut kondisi lintasan di sana yang memiliki daya cengkeram rendah akan menjadi tantangan berat bagi Yamaha. “Kami belum balapan di Argentina sejak 2023. Saya yakin sesi latihan bebas pertama akan sulit karena kami selalu kesulitan di lintasan dengan grip rendah,” katanya.

Meski demikian, Rins berharap Yamaha dapat segera menemukan solusi. “Kami harus mengadakan pertemuan dan melihat poin-poin yang perlu ditingkatkan. Saat tes di Sepang, kami mendapatkan hasil yang cukup baik. Bahkan Fabio cukup cepat di sesi tes Buriram, tetapi saat balapan ia tidak bisa menunjukkan potensi yang sama,” jelasnya.

Rins menekankan bahwa meskipun ada peningkatan dari tahun lalu, kemajuan Yamaha masih sangat kecil. “Kami memang mengalami perkembangan, tetapi sangat kecil. Oleh karena itu, kami harus terus bekerja dan mencari solusi agar bisa lebih kompetitif,” pungkasnya.

Balapan perdana MotoGP 2025 menunjukkan bahwa Yamaha masih memiliki banyak pekerjaan rumah jika ingin bersaing di papan atas. Meskipun ada sedikit perbaikan dari musim lalu, masalah klasik mereka, terutama dalam hal traksi, masih menjadi penghalang utama. Dengan seri Argentina yang sudah di depan mata, Yamaha harus segera mencari solusi agar tidak kembali mengalami kesulitan serupa. MotoGP musim ini masih panjang, dan Yamaha harus bergerak cepat jika ingin tetap kompetitif dalam perburuan gelar juara dunia.

Related posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *