motoline.id – Beberapa daerah di Indonesia saat ini sedang mengalami banjir yang cukup parah. Banyak kendaraan, terutama sepeda motor, ikut terendam air akibat luapan sungai dan hujan deras yang mengguyur selama beberapa hari terakhir. Bagi pemilik kendaraan yang motornya terendam banjir, ada satu hal yang sangat penting untuk diingat: jangan nyalakan mesin motor setelah terendam banjir.
Bahaya Nyalakan Mesin Motor Setelah Terendam Banjir
Banyak pemilik motor yang panik setelah motornya terendam air dan langsung mencoba menyalakannya. Hal ini justru bisa memperparah kerusakan. Menurut Technical & Service Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing, motor yang terendam banjir kemungkinan besar sudah kemasukan air ke dalam ruang bakar.
“Komponen mesin tetap aman. Masalahnya muncul kalau sering dipaksa dihidupkan tanpa membuang air dulu dari lubang busi,” kata Ferry, perwakilan dari Yamaha Indonesia.
Jika motor dipaksa menyala tanpa penanganan yang tepat, kerusakan bisa menyebar ke berbagai komponen penting seperti:
- Piston dan Ring Piston – Bisa mengalami gesekan keras akibat air yang masuk.
- Setang Piston – Bisa melengkung atau patah akibat tekanan yang tidak normal.
- Poros Engkol (Crankshaft) – Bisa mengalami korosi atau bahkan patah.
- Crankcase – Jika tekanan dalam mesin terlalu besar akibat air, crankcase bisa jebol yang berakibat pada biaya perbaikan sangat tinggi.
Estimasi Biaya Perbaikan Motor yang Terendam Banjir
Jika kerusakan terjadi akibat kesalahan dalam penanganan, biaya yang dikeluarkan untuk memperbaiki motor bisa sangat besar. Sebagai contoh, untuk sepeda motor Yamaha NMAX Neo, berikut estimasi harga komponennya:
- Piston Assy: Rp 935.000
- Crankcase (Bila Jebol): Rp 1.123.000
- Biaya Jasa Perbaikan: Belum termasuk, tergantung bengkel yang menangani
Melihat angka tersebut, dapat disimpulkan bahwa kesalahan dalam menyalakan motor setelah terendam banjir bisa membuat pemilik motor harus merogoh kocek cukup dalam.
Cara yang Benar Menangani Motor Setelah Kebanjiran
Agar motor tetap bisa digunakan tanpa harus mengeluarkan biaya perbaikan yang mahal, berikut langkah-langkah yang harus dilakukan setelah motor terendam banjir:
- Jangan Langsung Dinyalakan
- Jangan menggunakan tombol starter maupun engkol untuk mencoba menyalakan mesin.
- Lepas Busi dan Buang Air dari Mesin
- Keluarkan busi, lalu coba engkol mesin secara perlahan untuk mengeluarkan air yang mungkin masih tersisa di ruang bakar.
- Cek Oli Mesin dan Ganti Jika Perlu
- Jika oli terlihat bercampur dengan air (berwarna putih susu), segera ganti dengan oli baru.
- Bersihkan Filter Udara
- Jika filter udara basah, segera keringkan atau ganti dengan yang baru.
- Periksa Sistem Kelistrikan
- Pastikan tidak ada kabel yang putus atau korsleting akibat air.
- Bawa ke Bengkel Resmi Jika Ragu
- Jika tidak yakin dengan kondisi motor setelah dilakukan pengecekan awal, lebih baik bawa ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang lebih aman.
Tips Agar Motor Lebih Aman Saat Banjir
Selain memahami cara penanganan motor setelah terendam banjir, pemilik kendaraan juga sebaiknya melakukan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:
- Parkir di tempat yang lebih tinggi – Jika memungkinkan, simpan motor di area yang lebih tinggi dan aman dari luapan air.
- Gunakan pelindung motor – Gunakan plastik atau cover motor yang rapat untuk mengurangi risiko air masuk ke dalam mesin.
- Cek kondisi motor secara rutin – Pastikan sistem kelistrikan, filter udara, dan kondisi oli selalu dalam keadaan optimal.
- Jangan menerobos banjir – Sebisa mungkin hindari berkendara melewati genangan air yang terlalu tinggi.
Banjir yang terjadi di berbagai daerah memang tidak bisa dihindari, tetapi pemilik kendaraan harus lebih bijak dalam menangani motor yang sudah terendam air. Kesalahan umum seperti langsung menyalakan mesin bisa berujung pada kerusakan parah yang membutuhkan biaya perbaikan sangat tinggi. Dengan melakukan langkah-langkah yang tepat setelah motor terkena banjir, risiko kerusakan dapat diminimalisir dan kendaraan bisa kembali digunakan tanpa masalah.