motoline.id – Musim MotoGP 2024 menjadi panggung utama bagi dominasi Ducati di MotoGP, yang mencetak sejarah sebagai salah satu pabrikan paling superior dalam ajang balap motor dunia. Dari total 20 balapan yang digelar, Ducati hanya gagal menang satu kali. Dominasi mereka semakin jelas dengan mengunci podium Minggu sebanyak 14 kali dan menyapu bersih delapan besar di Sprint Buriram, prestasi yang belum pernah dicapai sebelumnya.
Kesuksesan ini membawa Ducati meraih gelar konstruktor kelima berturut-turut dan gelar juara dunia pebalap ketiga secara beruntun. Francesco Bagnaia kembali menjadi ujung tombak, sementara performa tim satelit Ducati turut memberikan kontribusi besar.
“Motor terbaik dalam sejarah, tanpa diragukan lagi. Mereka melakukan pekerjaan yang luar biasa,” ujar Luca Marini, mantan pebalap Ducati di tim VR46, dalam wawancaranya dengan Crash.net.
Kombinasi Bagnaia dan Marquez di 2025
Meski musim 2025 akan dimulai dengan komposisi tim yang berbeda—hanya menyisakan enam motor dan kehilangan juara bertahan Jorge Martin ke Aprilia—potensi dominasi Ducati diyakini akan berlanjut. Kehadiran Marc Marquez yang bergabung dengan Francesco Bagnaia di tim pabrikan menjadi ancaman besar bagi rival-rival mereka.
“Dengan Pecco dan Marc di tim yang sama, mereka akan saling mendorong untuk berkembang lebih jauh. Jika Aprilia dan KTM tidak mampu menyamai level Ducati, kita mungkin akan melihat keduanya bersaing untuk kemenangan di setiap balapan,” tambah Marini.
Rekor yang Sulit Ditandingi
Kesuksesan Ducati di 2024 bahkan melampaui dominasi Honda pada 2003, ketika RC211V memenangkan 15 dari 16 balapan. Rekor lain yang jadi pembanding adalah sapu bersih Honda pada musim 1997 di era 500cc, di mana mereka memenangkan seluruh 15 seri.
Dengan Bagnaia, Marquez, dan Fabio di Giannantonio sebagai pebalap pabrikan, mampukah Ducati menyamai rekor tersebut di musim 2025?
Tantangan dari Rival
Meskipun mendominasi balapan utama, Ducati tetap menghadapi perlawanan di Sprint. Aprilia, melalui Maverick Vinales, mencuri dua kemenangan, sementara Aleix Espargaro menambahkan satu sebelum pensiun. KTM juga akan menjadi ancaman serius dengan Pedro Acosta bergabung bersama Brad Binder di tim pabrikan.
Namun, satu hal yang jelas: dominasi Ducati di MotoGP 2024 telah membuka jalan bagi era baru kekuatan yang sulit ditandingi. Musim 2025 akan menjadi saksi apakah Ducati mampu mempertahankan supremasi ini atau justru menghadapi tantangan lebih berat.