motoline.id – Pada bulan September lalu, KTM memberikan kesempatan istimewa kepada sejumlah media internasional untuk mengunjungi markas KTM mereka di Mattighofen, Austria. Undangan ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang proses produksi sepeda motor, mulai dari konsep awal hingga menjadi produk jadi, yang memakan waktu antara dua hingga lima tahun. Namun, di balik acara eksklusif ini, perusahaan induk KTM, Pierer Mobility Group (PMAG), tengah menghadapi masalah keuangan dengan utang mencapai €2,9 miliar.
Selama tur, KTM menampilkan komitmennya terhadap kualitas, mulai dari penggunaan robot untuk pengelasan rangka hingga perakitan bagian motor secara presisi. Fasilitas produksi mutakhir ini awalnya dirancang untuk memproduksi 40.000 unit per tahun, tetapi kini memiliki kapasitas hingga 100.000 unit. Meski begitu, produksi berjalan jauh di bawah kapasitas maksimal, memunculkan pertanyaan terkait masa depan produksi di tengah tekanan finansial.
Hal yang mengejutkan adalah ketika Florian Kecht, yang saat itu menjabat sebagai Chief Sales Officer (CSO), memberikan pernyataan kepada media untuk membantah isu kebangkrutan KTM yang beredar di YouTube. Kecht menyebutkan bahwa perusahaan memang mengalami paruh pertama tahun yang buruk, tetapi telah mengambil langkah seperti pengurangan shift produksi dari 12 menjadi 6 dan penghentian sementara bisnis sepeda listrik untuk mengatasi kondisi tersebut.
Namun, belakangan ini terbukti bahwa keputusan PMAG untuk melakukan ekspansi besar-besaran selama lonjakan permintaan di masa pandemi adalah kesalahan besar. Investasi besar pada akuisisi dan pengembangan produk baru, dengan asumsi tren belanja era pandemi akan bertahan, kini berujung pada ketidakpastian yang melibatkan seluruh perusahaan, termasuk karyawan yang terus bekerja di tengah situasi yang tidak menentu.
Kontras antara fasilitas canggih dan krisis finansial ini menggambarkan dilema besar yang dihadapi KTM. Di satu sisi, ada dedikasi dan kebanggaan terhadap inovasi; di sisi lain, ada tekanan besar untuk mengatasi masalah keuangan.
Ke depan, ketahanan dan komitmen KTM terhadap kualitas akan menjadi kunci dalam menghadapi tantangan ini. Hanya waktu yang akan menjawab apakah KTM dapat kembali stabil dan kembali bersinar di industri otomotif global.