motoline.id – Suzuki, yang mengundurkan diri dari MotoGP pada akhir musim 2022, belum menutup kemungkinan untuk Suzuki kembali ke MotoGP. Presiden Suzuki, Toshihiro Suzuki, dalam wawancara terbaru dengan Corriere dello Sport mengisyaratkan bahwa balapan masih menjadi bagian dari visi jangka panjang perusahaan, meski saat ini prioritasnya adalah memperkuat lini produk motor mereka.
Keputusan Suzuki untuk keluar dari MotoGP pada 2022 mengejutkan dunia otomotif. Padahal, mereka baru saja menandatangani kontrak lima tahun dengan Dorna Sports. Alasan utama mundurnya Suzuki adalah tekanan finansial dan perubahan tren pasar. Langkah ini juga mengakhiri kiprah pabrik di berbagai ajang motorsport, termasuk tim yang pernah memenangkan gelar juara dunia bersama Joan Mir pada 2020.
Dengan regulasi baru MotoGP yang akan diperkenalkan pada 2027, termasuk mesin 850cc bertenaga bahan bakar berkelanjutan, peluang untuk menarik kembali pabrikan seperti Suzuki cukup terbuka. Namun, Toshihiro Suzuki menegaskan bahwa prioritas saat ini adalah menghadirkan rangkaian produk yang lebih lengkap dan beragam untuk para konsumen.
“Kemenangan di MotoGP sangat penting bagi kami, tetapi tidak ada artinya jika kami tidak memiliki jajaran model motor yang lengkap untuk para penggemar. Saat kami telah mencapai hal itu, kami akan kembali ke balapan — dan menang lagi,” kata Toshihiro Suzuki.
Langkah kecil menuju dunia balap telah dilakukan Suzuki dengan mengikuti Suzuka 8 Hours menggunakan GSX-R bertenaga bahan bakar berkelanjutan, yang finis di posisi kedelapan. Namun, kembali ke MotoGP membutuhkan komitmen jangka panjang yang bisa meyakinkan Dorna, terutama mengingat Suzuki sudah dua kali mundur sejak era modern MotoGP dimulai pada 2002.
Apakah Suzuki akan benar-benar kembali ke MotoGP atau tidak, hal ini bergantung pada visi jangka panjang mereka dan kemampuan untuk memastikan stabilitas di masa depan. Para penggemar tentu berharap Suzuki kembali ke lintasan dan menambah persaingan di dunia balap motor paling prestisius ini.