motoline.id – Luca Marini menorehkan performa positif di MotoGP Australia dengan finis di posisi ke-14 setelah memulai balapan dari posisi ke-13 dan meraih hasil terbaiknya di Sprint Race dengan finis ke-10. Pembalap Italia ini juga mencatatkan waktu putaran tercepat di antara pembalap Honda pada lap terakhir balapan, mengalahkan rekan setimnya di Repsol, Joan Mir, serta Takaaki Nakagami dari LCR Honda.
Meski demikian, Marini masih menghadapi tantangan besar, terutama terkait kesulitan memanaskan ban belakang dengan kompon yang lebih keras. Hal ini membuat Marini kehilangan waktu pada awal balapan, yang diperparah oleh insiden menghindari Marc Marquez yang terjatuh di awal lomba.
“Kami butuh banyak lap untuk membuat suhu ban belakang, khususnya sisi kiri, mencapai suhu ideal,” ungkap Marini. “Ini membuat kami sulit bersaing di awal balapan, terutama melawan KTM dan Aprilia. Namun setelah enam lap, saat ban belakang mulai bekerja optimal, ritme kami menjadi sangat kompetitif dan saya sangat menikmati balapan ini.”
Distribusi Berat Jadi Fokus Utama Marini menyadari bahwa masalah utama yang harus diatasi adalah distribusi berat pada motor RC213V. Ia mengungkapkan bahwa bobot motor saat ini lebih condong ke depan, yang dulunya berhasil dengan ban Bridgestone, namun kini tidak optimal dengan ban Michelin.
“Saya pikir masalahnya jelas, yaitu distribusi berat. Motor kami terlalu fokus pada beban depan, sementara potensi terbaik dari ban Michelin ada di bagian belakang,” jelasnya. “Target tahun depan adalah mengubah distribusi berat agar lebih membebani ban belakang, seperti yang dilakukan tim lain.”
Marini juga menyebut bahwa KTM menjadi referensi utama dalam hal memaksimalkan grip ban belakang. KTM mampu menghasilkan panas pada ban belakang dengan cepat, bahkan terkadang terlalu agresif di awal balapan. Menurut Marini, mempelajari strategi ini dapat membantu Honda meningkatkan performa di masa depan.
Meskipun belum mampu menembus posisi 10 besar, Marini optimis dengan kemajuan yang dicapai musim ini. Dia telah mengumpulkan poin di tiga dari empat seri terakhir, menunjukkan perbaikan signifikan dibandingkan awal musim.
“Motor kami sudah jauh lebih baik dibandingkan musim lalu dan awal musim ini,” tambahnya. “Jika kami bisa menyelesaikan masalah ini, saya yakin kami bisa bersaing untuk posisi ketujuh atau kedelapan.”
Dengan performa yang semakin membaik, Marini berharap dapat terus membawa Repsol Honda semakin kompetitif di balapan berikutnya.***