motolineid.com – Pada putaran pertama MotoGP di Qatar, debut Marc Marquez menjadi sesuatu yang sangat dinantikan dengan Ducati, dan meskipun tidak memenangkan balapan, penampilannya memberikan banyak alasan untuk optimisme bagi tim. Marquez finis kelima di sprint dan meraih posisi keempat dalam grand prix, menunjukkan kemampuan adaptasi dan bakatnya yang luar biasa.
Gigi Dall’Igna, General Manager Ducati, memberikan penilaian positif terhadap penampilan Marquez, menyebutnya sebagai “suatu pencapaian yang signifikan” bagi tim. Marquez berhasil menunjukkan bakat dan kelasnya dengan beradaptasi dengan cepat terhadap sepeda motor Ducati yang benar-benar baru baginya.
Dall’Igna menyoroti kemampuan Marquez untuk menguasai GP23, motor yang sama dengan rekan setimnya di Gresini dan pasangan VR46. Dia juga menambahkan bahwa pengalaman dan keinginan Marquez sebagai seorang juara dapat membuat perbedaan dalam petualangan baru ini.
Sementara Marquez menunjukkan performa yang menjanjikan, Jorge Martin dari Pramac juga menarik perhatian dengan keberhasilannya di sprint Qatar. Dall’Igna memuji Martin sebagai pebalap yang agresif dan menegaskan kembali kecepatannya sejak awal.
Di sisi lain, Francesco Bagnaia dari Ducati Factory Team mendominasi balapan dengan otoritas seorang juara. Meskipun Enea Bastianini tidak mencapai hasil yang diharapkan, kehadirannya di posisi kelima memberikan dorongan bagi tim.
Dall’Igna menyimpulkan bahwa kemenangan luar biasa Ducati dalam balapan yang sempurna menunjukkan awal yang baik untuk musim ini. Dia menekankan pentingnya tidak lengah dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan yang tidak terduga di setiap balapan.
Meskipun dominasi Ducati terlihat kuat, ada beberapa pertanyaan yang muncul bagi tim, termasuk masalah obrolan yang dihadapi oleh Martin, performa Bastianini yang harus ditingkatkan, serta kesulitan yang dihadapi oleh Bezzecchi dengan motor ’23. Pertanyaan terbesar adalah apakah Marquez dapat menjadi pesaing serius dalam perebutan gelar.
Dengan hanya satu pebalap non-Ducati yang masuk tujuh besar, yaitu Brad Binder dari KTM, Ducati terus menunjukkan keunggulannya sebagai mesin paling menonjol di MotoGP. Namun, tantangan yang dihadapi oleh tim menunjukkan bahwa tidak ada yang dapat diprediksi di dunia balap, dan persaingan yang sengit di MotoGP akan terus memunculkan kejutan di setiap putaran.