motolineid.com – Setahun telah berlalu sejak tes Qatar yang membawa bencana mengubah arah karier Joan Mir dalam MotoGP. Juara MotoGP 2020 itu masih mengenang masa-masa sulitnya bersama Repsol Honda, tetapi sekarang, tanda-tanda perubahan mulai muncul, bahkan mereka perlahan menemukan performa terbaiknya.
Joan Mir, yang meraih gelar juara MotoGP 2020, mengakui bahwa ingatan akan tes Qatar yang menyakitkan masih terasa. Namun, pada hari pertama tes pramusim terbaru di sirkuit yang sama, dia menemukan dirinya merasa senang dengan kemajuan yang telah dicapai timnya.
“Dengan jujur, saya merasa cukup baik,” kata Mir. “Saya senang dengan hari ini. Kami mampu, secara langsung, cukup cepat. Terutama dalam race pace dengan ban bekas. Saya merasa nyaman. Saya datang dengan ekspektasi rendah.”
Pengalaman yang sulit tahun lalu membuatnya tidak menyangka kemajuan yang dicapai. “Tahun lalu sangat, sangat sulit untuk tetap mengendarai motor,” ujarnya. “Saya terkejut. Kami telah mengambil langkah maju yang tepat. Kami sedang dalam proses yang panjang, tetapi kami melakukan langkah-langkah yang benar untuk mencapai puncak.”
Joan Mir, yang sekarang bersama Repsol Honda, menghabiskan tes pertamanya bersama rekan setim baru, Luca Marini. Marini sendiri memuji performa motor mereka, tetapi dengan bijak dia juga memperingatkan bahwa pabrikan lain juga mengalami peningkatan yang serupa.
Di tes Qatar, Joan Mir menempati posisi ke-13. Namun, dia mengungkapkan perkembangan Honda selama pramusim: “Potensi di sini, atau di Sepang, serupa. Itu sepeda yang sama. Memang benar, saya semakin mengenal motor ini. Saya semakin dekat dengan batasnya.”
Kebahagiaan Mir datang dari peningkatan aerodinamis yang mereka capai. “Ketika Anda sedikit meningkatkan satu hal di MotoGP, Anda harus bahagia,” katanya. “Penting untuk bekerja pada detailnya. Ini adalah sepeda baru. Ini adalah bagian dari proses baru.”
Para pebalap MotoGP akan kembali ke sirkuit Qatar untuk tes tambahan sebelum putaran pembuka musim 2024 pada 8 Maret mendatang. Bagi Joan Mir, ini adalah kesempatan untuk terus memperbaiki performa dan membuktikan bahwa dia siap menghadapi tantangan di depan. Meski kenangan pahit masih membekas, namun dia siap untuk membalas dengan prestasi yang gemilang.
