motolineid.com – Pada era modern ini, teknologi telah merambah ke dalam berbagai aspek kehidupan kita, termasuk dalam hal transportasi. Salah satu contohnya adalah sistem instrumentasi pada sepeda motor yang semakin canggih dan membantu pengguna dalam memantau kondisi kendaraan mereka. Salah satu kelengkapan yang tak terpisahkan dalam sistem ini adalah pengukur kapasitas bahan bakar dalam tangki, yang terdiri dari beberapa komponen penting. Berikut komponen-komonen yang ada pada meter bahan bakar.
Komponen-komponen Utama
- Variable Resistor: Komponen ini berfungsi sebagai tahanan yang nilai resistansinya dapat berubah-ubah. Variable resistor terletak pada kemudi sepeda motor dan berperan sebagai pengubah arus listrik yang mengalir pada unit fuel meter.
- Pelampung: Pelampung adalah komponen yang terletak di dalam tangki bahan bakar. Fungsinya adalah untuk mengubah nilai resistansi berdasarkan ketinggian permukaan bahan bakar dalam tangki.
Prinsip Kerja
- Saat Bensin Penuh: Ketika tangki bahan bakar terisi penuh, tangkai pelampung berada pada posisi di mana nilai resistansi listrik rendah pada variable resistor. Hal ini menyebabkan arus listrik yang mengalir pada kumparan 1 lebih besar daripada kumparan 2 pada fuel meter. Akibatnya, terbentuklah garis gaya medan magnet yang menghasilkan gaya tolak-menolak antara kutub magnet pada lempengan jarum penunjuk. Jarum tersebut akan bergerak ke arah “FULL” sesuai dengan perputaran lempengan magnet.
- Saat Bensin Kosong: Sebaliknya, ketika bensin dalam tangki mulai habis, tangkai pelampung akan berada pada nilai resistansi listrik yang tinggi. Hal ini mengakibatkan berkurangnya arus listrik pada kumparan 1 dan peningkatan arus pada kumparan 2. Akibatnya, terbentuklah garis gaya medan magnet yang menyebabkan perputaran lempengan magnet ke arah sebaliknya, menunjukkan indikasi “Empty” pada jarum penunjuk.
Penghentian Kunci Kontak
Ketika kunci kontak dimatikan, tidak ada lagi fluks magnetik yang terjadi pada kedua kumparan, sehingga jarum penunjuk akan kembali ke posisi awalnya. Ini disebabkan oleh sifat kemagnetan pada lempengan yang memungkinkannya untuk selalu berada pada posisi tertentu, hingga jarum menunjuk ke posisi “Empty”.
Teknologi di balik pengukur kapasitas bahan bakar pada sepeda motor ini tidak hanya memudahkan pengguna dalam memantau level bahan bakar, tetapi juga merupakan perpaduan canggih antara prinsip-prinsip fisika dan teknologi. Dengan sistem yang handal ini, pengendara dapat lebih efisien dalam merencanakan perjalanan mereka tanpa khawatir kehabisan bahan bakar di tengah jalan.