motolineid.com – Sebagai andalan baru Tim Repsol Honda, Joan Mir memberikan penghargaan terhadap peran penting test driver Stefan Bradl dalam menjalani tes shakedown di Sirkuit Internasional Sepang. Namun, di saat yang bersamaan, pembalap berusia 26 tahun itu menekankan bahwa Honda Racing Corporation (HRC) saat ini belum memiliki arah pengembangan yang jelas.
Berkat aturan “konsesi”, selain test driver Stefan Bradl, pembalap reguler Repsol Honda, Joan Mir, dan pendatang baru, Luca Marini, juga mendapatkan izin untuk memulai tes di Sepang selama tiga hari dalam rangka shakedown test. “Tiga hari tambahan sangat membantu,” ujar Mir, yang ditugaskan membawa Honda kembali ke puncak dunia setelah kepergian Marc Márquez ke Gresini Ducati.
Pada hari Jumat, Mir mencoba motor RC213V-nya untuk pertama kalinya pada tahun 2024. “Sungguh gila betapa cepatnya sepeda motor ini. Anda akan diingatkan akan hal ini berulang kali selama putaran pertama Anda di tahun baru,” ungkapnya. Pada akhir tes, Mir berhasil menyelesaikan lomba dengan waktu 1:58.517 menit, meningkat setengah detik dari hari sebelumnya.
“Sayangnya, hujan sore mengakhiri program tes kami sebelum waktunya. Kami masih memiliki beberapa bagian dalam agenda yang sekarang harus kami uji coba pada hari Selasa,” ujar Mir dengan kekecewaan. Ia kemudian menjelaskan adanya dua tipe motor di pit, yakni Honda dari tes Valencia dan prototipe dengan karakteristik mesin berbeda.
Meski mengakui kemajuan Honda selama musim dingin, Mir menurunkan ekspektasi: “Kami memahami banyak hal selama pengujian. Namun, saya belum merasa siap untuk balapan pertama. Kita harus mencari tahu ke arah mana kita ingin berkembang.” Meskipun telah menguji motor dan mesin yang berbeda, Mir belum bisa memutuskan motor mana yang akan digunakan, mengatakan bahwa potensi sepeda baru ini belum bisa dimaksimalkan.
Pada tes selanjutnya pada 6-8 Februari, juara dunia MotoGP 2020 itu akan menjalani uji coba lebih lanjut di Sepang sebelum musim MotoGP 2024 dimulai pada 10 Maret di Qatar.
