motolineid.com – Sejarah MotoGP mengalami perubahan yang signifikan musim lalu dengan diperkenalkannya balapan sprint, dan salah satu pebalap yang merasakan dampaknya adalah Brad Binder. Meskipun pebalap asal Afrika Selatan ini mengakui beban tambahan yang dihadirkannya, ia dengan tegas menyatakan bahwa itulah yang membuat pengalaman balapan semakin nikmat.
Brad Binder, yang meraih dua kemenangan balapan pada tahun 2023, keduanya dalam format sprint baru, memberikan pandangannya tentang tantangan fisik yang dihadapi oleh pebalap dalam balapan setengah jarak dari grand prix. Dalam wawancara dengan Speedweek, Binder menjelaskan, “Aneh karena tahun lalu saya sering merasa balapan sprint lebih menuntut fisik. Karena di balapan utama harus memperhatikan keausan ban dan hal-hal tersebut, namun di sprint harus dalam mode menyerang sejak lap pertama.”
Ia melanjutkan, “Rasanya seperti sesi kualifikasi sepuluh atau dua belas lap. Dan sejujurnya, saya lebih memilih sprint karena saya lebih menikmati mendorong batas daripada mencoba mencapai akhir dengan menggunakan ban.”
Meskipun banyak pebalap menyuarakan kekhawatiran mereka tentang intensitas kalender yang menjadi terlalu berlebihan dengan adanya sprint race, Binder menegaskan bahwa ia memiliki sikap yang berbeda. “Ada banyak [ras]. Namun sikap saya berbeda dengan orang lain karena saya tidak bisa pulang ke rumah setiap minggu. Saya pada dasarnya berada di Eropa dari Januari hingga Desember. Bagi saya, ini semua tentang balapan, tampil baik, dan melakukan pekerjaan saya. Saya menikmati balapan. Hanya itu yang ingin saya lakukan.”
Dengan rencana 44 balapan pada tahun 2024, termasuk debut grand prix Kazakhstan, Binder tetap optimis menghadapi tantangan ini. Meskipun ada kemungkinan penambahan dua balapan lagi pada tahun 2025 dengan bergabungnya Hongaria dalam kalender, pebalap KTM ini tetap memandang positif. “Dengan dua balapan setiap akhir pekan, setiap pembalap melakukan upaya besar dan banyak risiko. Ya, itu memang sangat merugikan, tapi pada akhirnya itulah yang saya nikmati.”
Binder, dengan sikap positifnya dan cinta yang mendalam terhadap dunia balap, menjadi salah satu representasi pebalap yang menerima tantangan baru dengan tangan terbuka. Meski beban tambahan hadir, semangat kompetitifnya terus berkobar, dan ia bersiap untuk merayakan setiap momen di lintasan.